C Tujuan Makalah. 1. Untuk mengetahui pengertian iman kepada qadha' dan qadar Allah. 2. Untuk mengetahui kebebasan kehendak manusia terhadap qada' dan qadar Allah. 3. Untuk mengetahui hubungan kebebasan manusia dan Allah. 4. Untuk mengetahui hikmah iman kepada qada' dan Qadar Allah. BAB I PENDAHULUAN A . Latar belakang Hidup ini memang penuh dengan warna. Dan ingatlah bahwa hakikat warna-warni kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan tetapkan dalam kitab “Lauhul Mahfudz” yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk Allah yang mengetahui isinya. Semua kejadian yang telah terjadi adalah kehendak dan kuasa Allah SWT. Begitu pula dengan bencana-bencana yang akhir-akhir ini sering menimpa bangsa kita. Gempa, tsunami, tanah longsor, banjir, angin ribut dan bencana-bancana lain yang telah melanda bangsa kita adalah atas kehendak, hak, dan kuasa Allah bekal keyakinan terhadap takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT, seorang mukmin tidak pernah mengenal kata frustrasi dalam kehidupannya, dan tidak berbangga diri dengan apa-apa yang telah diberikan Allah SWT. Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan sesuai ketentuan-ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Dengan tidak adanya pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka kita harus berlomba-lomba menjadi hamba yang saleh-muslih, dan berusaha keras untuk menggapai cita-cita tertinggi yang diinginkan setiap muslim yaitu melihat Rabbul’alamin dan menjadi penghuni Surga. Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini. B . Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah 1. Apa yang dimaksud dengan iman qada’ dan qadar? 2. Takdir dibagi menjadi berapa macam? 3. Apa fungsi beriman kepada qada’dan qadar Allah SWT? 4. Bagaimana ciri – ciri orang yang beriman kepada qada’ dan qadar? 5. Bagaimana hikmah bagi orang yang beriman kepada qada’ dan qadar? C. Tujuan Makalah Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah 1. Untuk memahami iman kepada qada’ dan qadar 1 2. Untuk memahami dan mengetahui macam-macam takdir 3. Untuk memahami fungsi iman kepada qada’ dan qadar 4. Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang beriman kepada qada’ dan qadar 5. Untuk mengetahui hikmah bagi orang yang beriman kepada qada’ dan qadar 2 BAB II PEMBAHASAN A. IMAN KEPADA QADHA’ DAN QADAR Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini. Semoga paparan ringkas ini dapat membantu kita untuk memahami keimanan yang benar terhadap takdir Allah. Wallahul musta’an. a. Qadha’ dan Qadar Dalam pembahasan takdir, kita sering mendengar istilah qodho’ dan qodar. Dua istilah yang serupa tapi tak sama. Mempunyai makna yang sama jika disebut salah satunya, namun memiliki makna yang berbeda tatkala disebutkan bersamaan. Jika disebutkan qadha’ saja maka mencakup makna qadar, demikian pula sebaliknya. Namun jika disebutkan bersamaan, maka qadha’ maknanya adalah sesuatu yang telah ditetapkan Allah pada makhluk-Nya, baik berupa penciptaan, peniadaan, maupun perubahan terhadap sesuatu. Sedangkan qodar maknanya adalah sesuatu yang telah ditentukan Allah sejak zaman azali, dengan demikian qadar ada lebih dulu kemudian disusul dengan qadha’. Pengertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa Qadha memiliki beberapa pengertian yaitu hukum, ketetapan, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah Islam, yang dimaksud dengan qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan Qadar, arti qadar menurut bahasa adalah kepastian, peraturan, ukuran. Adapun menurut Islam qadar perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai dengan ridah-Nya. Artinya yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaanNya, dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya QS .AlFurqan ayat 2. b. Definisi qadha’ dan qadar serta kaitan di antara keduanya 1. Qadar Qadar, menurut bahasa yaitu Masdar asal kata dari qadara-yaqdaruqadaran, dan adakalanya huruf daal-nya disukunkan qa-dran. Ibnu Faris berkata, “Qadara qaaf, daal dan raa’ adalah ash-sha-hiih yang menunjukkan akhir/puncak segala sesuatu. Maka qadar adalah akhir/puncak segala sesuatu. Dinyatakan Qadruhu kadza, yaitu akhirnya. Demikian pula al-qadar, dan qadartusy syai’ aqdi-ruhu, dan aqduruhu dari at-taqdiir.” 3 Qadar yang diberi harakat pada huruf daal-nya ialah Qadha’ kepastian dan hukum, yaitu apa-apa yang telah ditentukan Allah Azza wa Jalla dari qadha’ kepastian dan hukum-hukum dalam berbagai perkara Takdir adalah Merenungkan dan memikirkan untuk menyamakan sesuatu. Qadar itu sama dengan Qadr, semuanya bentuk jama’nya ialah Aqdaar. Qadar, menurut istilah ialah Ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk, sesuai dengan ilmu Allah yang telah terdahulu dan dikehendaki oleh hikmah-Nya. Atau Sesuatu yang telah diketahui sebelumnya dan telah tertuliskan, dari apa-apa yang terjadi hingga akhir masa. Dan bahwa Allah Azza wa Jalla telah menentukan ketentuan para makhluk dan hal-hal yang akan terjadi, sebelum diciptakan sejak zaman azali. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun mengetahui, bahwa semua itu akan terjadi pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan pengetahuan-Nya dan dengan sifat-sifat tertentu pula, maka hal itu pun terjadi sesuai dengan apa yang telah ditentukan-Nya. Atau Ilmu Allah, catatan takdir-Nya terhadap segala sesuatu, kehendak-Nya dan penciptaan-Nya terhadap segala sesuatu tersebut. 2. Qadha’ Qadha’, menurut bahasa ialah Hukum, ciptaan, kepastian dan penjelasan. Asal maknanya adalah Memutuskan, menentukan sesuatu, mengukuhkannya, menjalankannya dan menyelesaikannya. Maknanya adalah mencipta. c. Kaitan Antara Qadha’ dan Qadar Dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan qadar ialah takdir, dan yang dimaksud dengan qadha’ ialah penciptaan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala “Maka Dia menjadikannya tujuh langit… .” [Fushshilat 12] Yakni, menciptakan semua itu. Qadha’ dan qadar adalah dua perkara yang beriringan, salah satunya tidak terpisah dari yang lainnya, karena salah satunya berkedudukan sebagai pondasi, yaitu qadar, dan yang lainnya berkedudukan sebagai bangunannya, yaitu qadha’. Barangsiapa bermaksud untuk memisahkan di antara keduanya, maka dia bermaksud menghancurkan dan merobohkan bangunan tersebut. Dikatakan pula sebaliknya, bahwa qadha’ ialah ilmu Allah yang terdahulu, yang dengannya Allah menetapkan sejak azali. Sedangkan qadar ialah terjadinya penciptaan sesuai timbangan perkara yang telah ditentukan sebelumnya. Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, “Mereka, yakni para ulama mengatakan, Qadha’ adalah ketentuan yang bersifat umum dan global sejak zaman azali, sedangkan qadar adalah bagian-bagian dan perincianperincian dari ketentuan tersebut.” Dikatakan, jika keduanya berhimpun, maka keduanya berbeda, di mana masingmasing dari keduanya mempunyai pengertian sebagaimana yang telah diutarakan dalam 4 dua pendapat sebelumnya, dimana jika salah satu dari kedunya disebutkan sendirian, maka yang lainnya masuk di dalam pengertiannya. d. Hubungan antara Qadha’ dan Qadar Pada uraian tentang pengertian qadha’ dan qadar dijelaskan bahwa antara qadha’ dan qadar selalu berhubungan erat . Qadha’ adalah ketentuan, hukum atau rencana Allah sejak zaman azali. Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan antara qadha qadar ibarat rencana dan perbuatan. Perbuatan Allah berupa qadar-Nya selalu sesuai dengan ketentuan-Nya. Di dalam surat Al-Hijr ayat 21 Allah berfirman, yang artinya sebagai berikut Artinya ” Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.” B. Macam-Macam Takdir Allah 1. Taqdir muallaq yaitu qada dan qadarnya Allah yang masih digantungkan pada usaha atau ikhtiar manusia. Suatu contoh seseorang ingin kaya, pintar, sehat dan lain-lain ini harus melalui proses usaha untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuatu yang tidak mungkin semuanya itu diperoleh tanpa adanya ikhtiar. Sebagaimana firman Allah swt berikut ‫ف يُرى‬ َ ُ‫س ْع َيه‬ َ َّ‫ َواَن‬۳۹ ‫س َعى‬ َ ‫ان اِالَّ َما‬ َ ‫ال ْن‬ َ ‫س ْو‬ ِ ‫ْس ِل‬ َ ‫َواَ ْن لَّي‬ ِ ‫س‬ Artinya “Dan bahwasannya seseorang itu tidak memperoleh selain apa yang diusahakan. Dan bahwasannya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya, kemudian akan diberi balasan yang paling sempurna”. QS. An- Najm 53/39-40 ‫بأَنـفُسِهمط‬ ِْ ْ ِ ‫اِنَّ هللاَ الَيـُغَيِِّ ُر َما بِقَ ْو ٍم َحتَّى يُغَيِِّ ُر ْوا َما‬ Artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan nasib suatu bangsa sehingga bangsa itu mau mengubah keadaan nasib yang ada pada mereka sendiri”. QS. Ar- Ra’du 13/11 2. Taqdir mubrom yaitu qada dan qadarnya Allah swt yang sudah tidak dapat diubah lagi oleh manusia, walau ada ikhtiar dan tawakkal. Sebagaimana firman Allah swt berikut َ‫ست َ ْق ِد ُم ْون‬ ْ َ‫ساعَةً َوالَ ي‬ ْ َ‫َو ِل ُك ِِّل ا ُ َّم ٍة اَجَل فَ ِاذَاجَا َءاَجَلـ ُ ُه ْم الَ ي‬ َ َ‫ستَأ ْ ِخ ُر ْون‬ Artinya “Dan tiap-tiap umat memiliki. Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya”. QS. Surat Al- A’raf 7/34 5 Semua yang kamu lakukan selanjutnya harus dipasrahkan kepada Allah swt, karena Allah swt adalah zat yang mengatur dan menentukan segala sesuatunya. Sebagaimana firman Allah swt berikut َ‫َلى هللاِ فـَت َ َو َّكلُ ْوا ا ِْن ُك ْنت ُ ْم ُمؤْ ِمنِ ْين‬ َ ‫َوع‬ Artinya “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. QS. Al- Maidah 5/23. C. Fungsi Iman Kepada Qadha’ dan Qadar Allah SWT mewajibkan umat manusia untuk beriman kepada qada dan qadar takdir, yang tentu mengandung banyak fungsi hikmah atau manfaat, yaitu antara lain a. Memperkuat keyakinan bahwa Allah SWT, pencipta alam semesta adalah tuhan Yang Maha Esa , maha kuasa, maha adil dan maha bijaksana. Keyakinan tersebut dapat mendorong umat manusia umat islam untuk melakukan usaha-usaha yang bijaksana, agar menjadi umat bangsa yang merdeka dan berdaulat. Kemudian kemerdekaan dan kedaulatan yang di perolehnya itu akan di manfaatkannya secara adil, demi terwujudnya kemakmuran kesejahteraan bersama di dunia dan di akherat. b. Menumbuhkan kesadaran bahwa alam semesta dan segala isinya berjalan sesuai dengan ketentuan – ketentuan Allah SWT sunatullah atau hukum alam. Kesadaran yang demikian dapat mendorong umat manusia umat islam untuk menjadi ilmuan-ilmuan yang canggih di bidangnya masing-masing, kemudian mengadakan usaha-usaha penelitian terhadap setiap mahluk Allah seperti manusia, hewan, tumbuhan, air, udara, barang tambang, dan gas. Sedangkan hasil – hasil penelitiannya di manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia kearah yang lebih tinggi. lihat dan pelajari Almujadalah, 58 11 c. Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Iman kepada takdir dapat menumbuhkan kesadaran bahwa segala yang ada dan terjadi di alam semesta ini seperti daratan, lautan, angkasa raya, tanah yang subur, tanah yang tandus, dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, serta banjir semata-mata karena kehendak, kekuasaan dan keadilan Allah SWT. Selain itu, kemahakuasaan dan keadilan Allah SWT akan di tampakkan kepada umat manusia, takkala umat manusia sudah meninggal dunia dan hidup di alam kubur dan alam akhirat. Manusia yang ketika di dunianya bertakwa, tentu akan memperoleh nikmat kubur dan akan di masukan kesurga, sedangkan manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah dan banyak berbuat dosa, tentu akan memperoleh siksa kubur dan di campakan kedalam neraka jahanam. lihat dan pelajari Ali Imran, 3 131 – 133. d. Menumbuhkan sikap prilaku dan terpuji, serta menghilangkan sikap serta prilaku tercela. Orang yang betul-betul beriman kepada takdir umat islam yang bertakwa tentu akan memiliki sikap dan prilaku terpuji seperti sabar, tawakal, qanaah, dan optimis dalm hidup. 6 Juga akan mampu memelihara diri dari sikap dan prilaku tercela, seperti sombong, iri hati, dengki, buruk sangka, dan pesimis dalam hidup. Mengapa demikian? Coba kamu renungkan jawabannya! lihat dan pelajari Al-Hadid, 57 21-24 e. Mendorong umat manusia umat islam untuk berusaha agar kualitas hidupnya meningkat, sehingga hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Umat manusia umat islam jika betul-betul beriman kepada takdir, tentu dalam hidupnya di dunia yang sebenar ini tidak akan berpangku tangan. Mereka akan berusaha dan bekerja dengan sungguh-sungguh di bidangnya masing-masing, sesuai dengan kemampuannya yang telah di usahakan secara maksimal, sehingga menjadi manusia yang paling bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda yang artinya “sebaik-baiknya manusia ialah yang lebih bermanfaat kepada manusia”. At-Tabrani. D. Ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadar Seorang muslim yang percaya akan adanya ketentuan Allah swt pastinya memiliki tingkat ketaatan yang tinggi. Karena ketentuan Allah swt menyangkut hidup di dunia dan di akherat. Adapun ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadarnya Allah swt adalah a. Mentaati perintah Allah swt dan menjauhi serta meninggalkan segala larangan Allah swt b. Berusaha dan bekerja secara maksimal c. Tawakkal kepada Allah swt secara menyeluruh dan berdoa d. Mengisi kehidupan di dunia dengan hal-hal positif untuk mencapai kebahagiaan hidup di akherat e. memperhatikan dan merenungkan kekuasaan dan kebesaran Allah swt f. bersabar dalam menghadapi cobaan E. Hikmah Beriman kepada Qada dan qadar Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara lain a. Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian . Firman Allah Artinya”dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah datangnya, dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan. ” QS. An-Nahl ayat 53. 7 b. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa , karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah. Firman Allah SWT Artinya Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. ayat 87 Sabda Rasulullah yang artinya” Tidak akan masuk sorga orang yang didalam hatinya ada sebiji sawi dari sifat kesombongan.” HR. Muslim c. Memupuk sifat optimis dan giat bekerja Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu. Firman Allah Artinya Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. QS Al- Qashas ayat 77 d. Menenangkan jiwa Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senangtiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi. 8 BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Beriman kepada qada’ dan qadar akan melahirkan sikap optimis,tidak mudah putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allah takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang muslim,sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha karena itu,jika kita tertimpa musibah maka ia akan bersabar,sebab buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah,sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik menurut dalam kaitan dengan takdir ini seyogyanya lahir sikap sabar dan tawakal yang dibuktikan dengan terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untuk mencari takdir yang terbaik dari Allah. B. SARAN Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya karena itu,penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil menurut pandangan Allah keyakinan kita terhadap takdir Allah senantiasa ditingkatkan demi meningkatkan amal ibadah Kita harus senantiasa bersabar,berikhtiar dan bertawakal dalam menghadapi takdir Allah 9 DAFTAR PUSTAKA A. Ahyadi. 2009. Bahan Kuliah PAI. Sumedang PG PAUD STKIP UNSAP. Muhammad Nur. 1987. Muhtarul Hadis. Surabaya Pt. Bina Ilmu. Miftah Faridl. 1995. Pokok-pokok Ajaran Islam. Bandung Penerbit Pustaka. Syed Mahmudunnasir. 1994. Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung Rosdakarya. Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung Tiga Mutiara. 10 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan HidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca “Qadha dan Qadar”. Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik. Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami miliki sangat kurang. Oleh kerena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukanmasukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini. Singkut, Januari 2016 Penyusun i 11 DAFTAR ISI Kata Pengantar ................................................................................................................................. i Daftar Isi ......................................................................................................................................... ii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang .................................................................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ............................................................................................................... 1 C. Tujuan ................................................................................................................................. 1 BAB II PEMBAHASAN A. Iman Kepada Qadha’ Dan Qadar ........................................................................................ 3 B. Macam-macam takdir Allah ............................................................................................... 5 C. Fungsi Iman Kepada Qadha’ dan Qadar ............................................................................. 6 D. Ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadar ......................................................... 7 E. Hikmah Beriman kepada Qada dan qadar .......................................................................... 7 BAB III PENUTUP A. Kesimpulan ......................................................................................................................... 9 B. Saran ................................................................................................................................... 9 Daftar Pustaka ............................................................................................................................... 10 ii 12 MAKALAH “QADHA DAN QADAR” DISUSUN OLEH 1. AHMAD JUNAIDI 2. RIO OSCAR 3. RUDI YANTO KELAS X II TSM 2 GURU PEMBIMBING HARDIANAS, SMK NEGERI 9 SAROLANGUN TAHUN AJARAN 2015/2016 13 Fungsiiman kepada qada dan qadar: Mendekatkan diri kepada Allah SWT (Q.S. Al Hadid ayat 22) Mendidik manusia untuk senantiasa berusaha / ikhtiar (Q.S. Ar Ra'du ayat 11 dan An Najm ayat 39 - 42) Mendidik manusia untuk senantiasa sabar dan tawakal (Q.S. Al Baqarah ayat 155 - 156 dan Ali Imran ayat 159) - Dalil tentang Qada dan qadar banyak dijelaskan dalam ayat-ayat Al Quran. Apa itu Qada dan Qadar, beserta perbedaannya? Berikut penjelasan dan qadar saling berhubungan dan dikuatkan dengan dalil naqli dari Al-Quran dan Hadis Nabi Muhammad. Qada dan qadar menjadi bagian dari keimanan seorang muslim. Keduanya merupakan rukun iman yang terakhir dalam Islam, setelah beriman kepada Allah, malaikat, kitab-kitab Allah, Nabi dan Rasul, dan hari akhir. Tanpa mengimani keberadaan qada dan qadar maka belum sempurna keimanan seorang muslim. Pengertian qada dan qadar berbeda, namun saling berkaitan antara keduanya. Pengertian Qada dan Qadar Qada yaitu setiap ketetapan dari Allah subhanahu wa ta'ala semenjak dari zaman azali atau sebelum diciptakan alam semesta sesuai kehendak-Nya, mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan makhluk ciptaan-Nya. Sementara untuk qadar, yaitu perwujudan dari qada Allah dalam kadar tertentu sesuai kehendak-Nya. Secara sederhana, qada adalah ketetapan dari Allah yang saat ini belum terjadi dan itu semua menjadi rahasia Ilahi. Qada seperti "rencana" dan qadar adalah "perwujudan" dari qada. Qadar disamakan padanan maknanya dengan kata "takdir" atau segala sesuatu yang telah terjadi pada makhluknya. Laman Kemendibud menuliskan, jika hubungan antara qada dan qadar tidak bisa dipisahkan. Keduanya merupakan satu kesatuan yang saling terhubung. Dengan mengimani qada dan qadar, maka setiap muslim seharusnya tidak bermalas-malasan dan berusaha melakukan yang terbaik agar mendapatkan takdir yang lebih baik pula. Usaha atau ikhtiar berkaitan erat dengan takdir manusia. Meski setiap manusia tidak bisa mengatahui qada Allah atas dirinya, namun sebagian dari takdirnya dapat diubah melalui usaha yang maksimal sekali pun hasil akhir tetap diserahkan kepada tentang Qada dan Qadar Sebuah dalil naqli terkait ini dapat dilihat dalam Al-Quran surat Ar-Ra'd ayat 11لَهُۥ مُعَقِّبَٰتٌ مِّنۢ بَيْنِ يَدَيْهِ وَمِنْ خَلْفِهِۦ يَحْفَظُونَهُۥ مِنْ أَمْرِ ٱللَّهِ ۗ إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا۟ مَا بِأَنفُسِهِمْ ۗ وَإِذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِقَوْمٍ سُوٓءًا فَلَا مَرَدَّ لَهُۥ ۚ وَمَا لَهُم مِّن دُونِهِۦ مِن وَالٍ Lahuu mu'aqqibaatum mim baini yadaihi wa min khalfihii yahfazuunahuu min amril laah; innal laaha laa yughayyiru maa biqawmin hattaa yughayyiruu maa bianfusihim; wa izaaa araadal laahu biqawmin suuu'an falaa maradda lah; wa maa lahum min duunihiiminw waaliArtinya "Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia." QS Ar-Ra'd 11 Selain melalui surat Ar-Ra'd ayat 11, dalil naqli yang berkaitan dengan qada dan qadar masih banyak lagi, baik yang bersumber dari Al Quran mau pun hadits Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam. Di antara dalil tersebut sebagai berikut seperti dikutip dari laman Al Manhaj 1. Surah Al-Qamar ayat 49اِنَّا كُلَّ شَىۡءٍ خَلَقۡنٰهُ بِقَدَرٍ Innaa kulla shai'in khalaqnaahu biqadar Artinya "Sungguh, Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran".2. Surah Al-Ahzab ayat 38 وَكَانَ أَمْرُ اللَّهِ قَدَرًا مَقْدُورًا ....wa kaana amrul laahi qadaram maqduuraaArtinya …Dan adalah ketetapan Allah itu suatu ketetapan yang pasti berlaku”.3. Surah Al-Hijr ayat 21 وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا عِنْدَنَا خَزَائِنُهُ وَمَا نُنَزِّلُهُ إِلَّا بِقَدَرٍ مَعْلُومٍ Wa im min shai'in illaa 'indanaa khazaaa 'inuhuu wa maa nunazziluhuuu illaa biqadarim ma'luumArtinya “Dan tidak ada sesuatu pun melainkan pada sisi Kami-lah kha-zanahnya, dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran tertentu.” 3. Surah Al-Mursalaat ayat 22-23 إِلَىٰ قَدَرٍ مَعْلُومٍ فَقَدَرْنَا فَنِعْمَ الْقَادِرُونَ Illaa qadarim ma'luum; Faqadarnaa fani'mal qoodiruunArtinya “Sampai waktu yang ditentukan, lalu Kami tentukan bentuknya, maka Kami-lah sebaik-baik yang menentukan.” 4. Surat Al-Furqan ayat 2وَخَلَقَ كُلَّ شَيْءٍ فَقَدَّرَهُ تَقْدِيرًا ....wa khalaqa kulla shai'in faqaddarahuu taqdiiraa “…Dan Dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya”. 5. Nabi Shallallahu alaihi wa sallam bersabda“…Jika sesuatu menimpamu, maka janganlah mengatakan, Se-andainya aku melakukannya, niscaya akan demikian dan demikian.’ Tetapi ucapkanlah, Sudah menjadi ketentuan Allah, dan apa yang dikehendakinya pasti terjadi'… .” HR. Muslim, no. 2664. 6. Muslim meriwayatkan dalam kitab Shahih dari Thawus, dia mengatakan “Saya mengetahui sejumlah orang dari para Sahabat Rasulullah Shallallahu alaihi wa sallam mengatakan, Segala sesuatu dengan ketentuan takdir. Dan aku mendengar Abdullah bin Umar mengatakan, Segala sesuatu itu dengan ketentuan takdir hingga kelemahan dan kecerdasan, atau kecerdasan dan kelemahan.’” Muslim, no. 2655. Contoh Perilaku dari Iman kepada Qada dan Qadar Iman kepada qada dan qadar, selain dilakukan dalam hati, juga terjewantah dalam perilaku sehari-hari. Berikut perilaku-perilaku yang dapat diterapkan sebagai buah dari keimanan kepada qada dan qadar, sebagaimana dikutip dari uraian "Beriman kepada Qada dan Qadar" yang diterbitkan Kementerian Agama RI Jika seseorang memahami konsep qada dan qadar, maka ia tidak akan pasrah pada takdir, namun terus berikhtiar jika ingin meraih tujuan dan keinginannya. Allah tidak akan menyalahi hukum-Nya, Dia berlaku dengan adil dan sesuai dengan ketetapan yang maha bijaksana. Karena itulah, seorang muslim tidak mengeluh dan menyalahkan keadaan yang menimpanya, sesulit apa pun itu. Tidak boleh sombong jika sudah mencapai suatu prestasi atau pencapaian. Segala hal yang terjadi karena campur tangan dan izin Allah SWT. Tidak boleh putus asa, serta senantiasa berprasangka baik pada Allah SWT. Berusaha menyusun usaha dan strategi, khususnya, dalam hal pekerjaan sehingga hasilnya efektif dan efisien. Jika memperoleh rezeki, seorang muslim patut bersyukur. Sementara itu, jika mengalami musibah, ia bersabar. Fungsi Beriman kepada Qada dan Qadar Iman kepada qada dan qadar bermanfaat bagi yang meyakininya. Jika dianut dengan benar, iman kepada takdir dapat mengantarkan seseorang kepada kebahagiaan dan ini fungsi-fungsi iman kepada qada dan qadar, sebagaimana dikutip dari Pendidikan Agama Islam 2017 yang diterbitkan Mendorong kemajuan dan kemakmuaranDengan meyakini takdir mubham bahwa Allah SWT telah mengatur hukum alam secara teratur, manusia dapat merencanakan usahanya dengan logis dan rasional. Sebab, takdir pasti dilatari dengan kausalitas atau sebab mengimani qada dan qadar, manusia bisa memanfaatkan hukum yang pasti sehingga ilmu pengetahuan dan teknologi dapat berkembang Menghindari sifat sombongOrang yang mengimani qada dan qadar akan terhindar dari sifat sombong. Bagaimanapun juga, segala pencapaian yang ia raih berasal dari ketetapan Allah SWT. Tidak ada kesuksesan dari hasil usahanya sendiri, melainkan juga takdir dari Allah kepada qada dan qadar akan membuat seorang muslim rendah hati. Ia sadar bahwa keberhasilannya merupakan campur tangan dan pertolongan dari Allah Melatih husnuzan atau berbaik sangkaAllah SWT selalu menetapkan hal baik kepada hamba-hamba-Nya. Biarpun seseorang mengalami musibah atau bencana, peristiwa buruk itu dimaksukan sebagai ujian atau teguran yang mengimani qada dan qadar akan selalu berhusnuzan bahwa Allah SWT adalah Zat yang Maha Pengasih dan Penyayang. Tak ada takdir yang ditetapkan dengan maksud buruk Allah kepada seorang juga Hadis dalam Islam & Perbedaannya dari Sahih, Mutawatir hingga Daif Arti Asmaul Husna Al-Alim & As-Sami' dan Konsekuensi Keimanannya Hikmah Beriman kepada Qada dan Qadar Berikut hikmah-hikmah yang dapat dipetik dari keimanan kepada qada dan qadar Dengan memahami konsep qada dan qadar yang benar, seorang muslim senantiasa optimis, berikhtiar, serta bertawakal kepada Allah SWT. Seseorang yang memahami qada dan qadar tidak akan berprasangka buruk, baik kepada Allah maupun kepada makhluk-Nya. Allah SWT menciptakan makhluknya dengan segenap kemampuan, anggota tubuh, atau kelebihan tertentu. Dengan berkah tersebut, seorang muslim diwajibkan berusaha untuk memperoleh kehidupan yang layak dan tidak berputus asa dengan rahmat Allah SWT. Kita menyadari bahwa manusia diciptakan berbeda-beda dan beragam. Hikmahnya adalah untuk saling mengenal dan bekerja sama. Dengan qada dan qadar, seorang muslim sadar bahwa segala sesuatu yang Allah SWT ciptakan memiliki tugas masing-masing. Karena itulah, ia tidak patut menyombongkan diri atau merasa rendah diri dari orang lain. Setiap manusia memiliki kehendak bebas. Kendati sudah ada ketetapannya, namun ia diberi keleluasaan untuk memilih. Dari pilihannya itulah ia memperoleh balasan, baik itu balasan di dunia atau balasan di akhirat. Allah SWT akan memberikan berkah dan hasil yang maksimal sesuai usaha hambanya, jika ia mau berusaha. Mampu membedakan antara jalan yang baik dan yang buruk karena masing-masing memiliki akibat atau konsekuensinya. Tidak ada sesuatu sia-sia yang diciptakan Allah SWT. Dengan segala kemampuan yang sudah diberikan, manusia sepatutnya memanfaatkan potensinya untuk mencapai hal-hal yang ia inginkan. Baca juga Rangkuman PAI Iman Kepada Kitab Allah Rukun Iman Ketiga & Dalilnya Hikmah Beriman Kepada Rasul Allah dan Dalil Rukun Iman Keempat Contoh Soal dan Jawaban PAI Iman kepada Qada dan Qadar1. Qada adalah ketetapan Allah yang tercantum di Lauhul Mahfuz sejak zamana. dulub. revolusic. prasejarahd. azalie. Nabi Adam azali2. Qadar atau takdir adalah ketetapan-ketetapan Allah yanga. telah terjadi setelah qadab. terjadi bersamaan dengan qadac. terjadi sebelum qadad. tercantum di Arsye. tercantum di surgaJawabana. telah terjadi setelah qada3. Berikut ini yang termasuk takdir muallaq adalaha. Ahmad siswa yang pandaib. Ahmad adalah anaknya Zaidc. rambut Ahmad keritingd. Ahmad anak ke-4 dari 5 bersaudarae. Ahmad lahir pada tanggal 1 januari 1993Jawabana. Ahmad siswa yang pandai4. Takdir mubram adalaha. takdir yang tidak dapat diubahb. takdir yang dapat diubahc. takdir yang dapat diubah jika manusia menghendakid. takdir yang sesuai dengan keinginan manusiae. takdir yang tidak sesuai dengan keinginan manusiaJawabana. takdir yang tidak dapat diubah5. Sikap seseorang yang beriman kepada qada dan qadar sebaiknyaa. hanya pasrah kepada takdir-Nyab. berupaya dengan keras mencapai harapan yang kita cita-citakanc. pesimistik dalam menghadapi hidupd. duduk berpangku tangane. selalu berusaha mencapai harapan yang dicita-citakan dengan segala caraJawabanb. berupaya dengan keras mencapai harapan yang kita cita-citakan6. Dalam ungkapan sehari-hari,, qada dan qadar disebuta. ikhtiarb. tawakalc. sabard. takdire. nasibJawaband. takdir7. Takdir dibagi menjadi dua sebutkan!Jawaban Takdir mubram tidak dapat diubah karena sudah ketentuan dari allah seperti hidup matinya seseorang Takdir muallaq bisa diubah dengan usaha seperti naik kelas atau tidaknya seseorang. 8. Apa Hikmah Iman Kepada Qada dan Qadar?Jawaban Selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Allah SWT, sebab percaya bahwa takdir Allah merupakan ketetapan yang terbaik bagi seluruh makhluk-Nya. Selalu rendah hati bahwa segala sesuatu yang terjadi itu semua berkat kehendak Allah. Selalu berjiwa optimis dan tidak putus asa saat merasakan kegagalan. Mungkin Allah akan menggantinya dengan cara lain yang lebih baik. Membiasakan diri untuk bersikap sabar dan tawakal kepada Allah SWT. Jiwa lebih tenang. 9. Sebutkan beberapa contoh qadar!Jawaban Seseorang yang kesulitan memahami pelajaran di sekolah berusaha belajar dengan giat agar memperoleh nilai yang bagus Orang yang mengidap penyakit tertentu berobat dan menjalani gaya hidup sehat agar sembuh Seseorang yang miskin berusaha memperoleh pekerjaan atau membuat suatu usaha hingga menjadi orang yang berkecukupan 10. Sebutkan contoh qada!Jawaban Kelahiran seseorang Jenis kelamin Penampilan fisik Kematian Baca juga Hadis dalam Islam & Perbedaannya dari Sahih, Mutawatir hingga Daif Iman kepada Qada dan Qadar Pengertian & Maknanya Menurut Islam Makna Mencintai Al-Quran Sebagai Pedoman Hidup Manusia - Pendidikan Kontributor Ilham Choirul AnwarPenulis Ilham Choirul AnwarEditor Dhita KoesnoPenyelaras Yulaika Ramadhani
Imankepada Allah Yaitu percaya sepenuh hati bahwa Allah adalah Rabb Tuhan pencipta alam, Maha Kuasa, Maha Penyayang dan segala sifat Maha lainnya. Untuk itu kita wajib beribadah dan meminta pertolongan hanya kepada Allah. 2. Iman kepada Malaikat-malaikat Allah Malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari nur (cahaya).

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Beriman kepada qada dan qadar merupakan salah satu diantara rukun iman yang harus diyakini oleh setiap muslim. Umat Islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan Tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam rukun iman. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari dari informasi Tuhan, yaitu informasi Allah melalui Al Quran dan Al Hadits. Secara keilmuan umat Islam dengan sederhana telah mengartikan takdir sebagai segala sesuatu yang sudah terjadi. Kesadaran manusia untuk beragama merupakan kesadaran akan kelemahan dirinya. Ibnu Abbas pernah berkata, “ Qadar adalah nidzam aturan tauhid. Barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan beriman kepada qadar, maka tauhidnya sempurna. Dan barangsiapa yang mentauhidkan Allah dan mendustakan qadar, maka dustanya merusakkan tauhidnya ” Majmu’ Fataawa Syeikh Al-Islam. Untuk memahami konsep takdir, jadi umat Islam tidak dapat melepaskan diri dari dua dimensi pemahaman takdir. Kedua dimensi dimaksud ialah dimensi ketuhanan dan dimensi kemanusiaan. Mempelajari atau dengan memahami materi tentang iman kepada qada dan qadar ini, masyarakat dapat memperoleh banyak manfaat. Salah satu diantara sekian banyak manfaat mempelajari iman kepada qada dan qadar adalah memperkuat iman dan meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Bukan sebaliknya, mempelajari iman kepada qada dan qadar malah membuat seseorang menjadi putus asa dan patah semangat. Setiap manusia tidak ada yang mengetahui qada dan qadar Allah yang akan terjadi pada masing-masing individu, oleh karena itulah kita sebagai muslim wajib mempelajari iman kepada qada dan qadar. Alasan tersebutlah yang membuat penyusun melatar-belakangi pembuatan makalah yang berjudul “ Iman Kepada Qada Dan Qadar “. Tujuan Penulisan Mempelajari iman kepada qada dan qadar banyak memiliki manfaat dan tujuan terhadap seorang individu yang sungguh-sungguh mempelajarinya. Beberapa tujuan yang akan dibahas kenapa seringnya terjadi konflik sosial di daerah-daerah yang ada di Indonesia adalah Untuk memperkuat iman dan taqwa seseorang. Untuk menumbuhkan keteguhan hati seseorang. Untuk menumbuhkan kesabaran seseorang. Untuk mendorong sesorang untuk bertawakal dan berdo’a. Untuk membuat sesorang semangat dan tidak mudah putus asa. Sasaran Iman kepada qada dan qadar memiliki banyak sekali keterkaitan atau hubungan dalam kehidupan manusia. Qada dan qadar membuat manusia semakin sadar betapa pentingnya atau adanya kekuasaan Allah SWT terhadap kehendak nasib seseorang. Maka sasaran dari mempelajari iman kepada qada dan qadar adalah sikap manusia yang akan mempengaruhi qada dan qadar manusia itu sendiri. BAB II PEMBAHASAN Pengertian Iman Kepada Qada dan Qadar Menurut bahasa, qada berarti ketentuan atau ketetapan. Menurut istilah, qada adalah ketentuan Allah SWT, sejak zaman azali yang belum diketahui oleh mahluk dan belum terlaksana. Qadar adalah ketetapan atau ketentuan Allah SWT, yang telah ditentukan dantelah terlaksana. Qadar sering disebut dengan takdir. Beriman kepada qada dan qadar adalah menyakini dengan sepenuh hati adanya ketentuan Allah SWT, yang berlaku bagi semua mahluk hidup. Semua itu menjadi bukti kebesaran dan kekuasan Allah SWT. Jadi, segala sesuatu yang terjadi di alam fana ini telah ditetapkan oleh Allah SWT. Dalil tersebut seperti tertulis dalam Al Quran QS. Al Hadid/5722 yang berbunyi. Artinya “ Setiap bencana yang menimpa di bumi dan yang menimpa dirimu sendiri, semuanya telah tertulis dalam Kitabm Lauh Mahfuz sebelum Kami mewujudkannya. Sungguh yang demikian itu mudah bagi Allah ”. Dalam Al Quran yang berbunyi. Artinya “ Di mana pun kamu berada, kematian akan mendapatkan kamu, kendatipun kamu berada di dalam bentengyang tinggi dan kokoh. Jika mereka memperoleh kebaikan , mereka mengatakan, “Ini dari sisi Allah”, dan jika mereka ditimpa suatu keburukan mereka mengatakan “Ini dari Engkau Muhammad.” Katakanlah, “Semuanya datang dari sisi Allah. “ Maka mengapa orang-orang itu orang-orang munafik hampir-hampir tidak memahami pembicaraan sedikit pun”. Maksud dari dua ayat tersebut diatas adalah bahwa apapun yang terjadi di alam dunia fana ini dan menimpa diri kita, semua itu atas kehendak Allah SWT. Dia ingin menguji sampai sejauh mana keteguhan iman kita. Allah SWT adalah Zat Yang Maha Kuasa untuk memberlakukan qada dan qadar. Sebagai seorang muslim, kita harus menyakini semua itu. Apa pun yang terjadi pada kita, baik berupa kesenangan maupun kesedihan, kita kembalikan pada Allah SWT. Dalam kaitannya dengan qada, qadar, dan ikhtiar, takdir dibedakan menjadi dua, yaitu Takdir Mualaq Takdir Mubram. Takdir mualaq adalah takdir yang erat hubungannya dengan ikhtiar manusia. Misalnya keadaan manusia semua melarat menjadi kecukupan karena usahanya, semula belum mengerti menjadi mengerti karena berusaha belajar, dan sebelumnya sakit menjadi sehat karena berusaha berobat. Dalil tersebut seperti dalam Al Quran QS Ar Ra’d/1311 yang berbunyi. Artinya “ Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum mereka mengubah keadaan diri sendiri…” Takdir mubram adalah takdir yang tidak dapat diusahakan oleh manusia. Misalnya, kematian seseorang yang tidak dapat dimajukan atau dimundurkan sesaat pun. Dalil tersebut seperti dalam Al Quran QS. Yunus/1049 yang berbunyi. Artinya “…Bagi setiap umat mempunyai ajal batas waktu. Apabila ajalnya tiba, mereka tidak dapat meminta penundaan dan percepatan sesaat pun”. Contoh Perilaku Iman Kepada Qada dan Qadar Segala sesuatu yang terjadi di alam fana ini sudah ditentukkan terlebih dahulu oleh Allah SWT. Banyak yang kita lihat tentang peristiwa-peristiwa alam, seperti contoh qada dan qadar yang terjadi ditanah air Indonesia adalah ketika pada bulan Desember 2004 diwilayah Provinsi Aceh terjadi bencana Tsunami. Banyak orang yang tidak mengira akan terjadi peristiwa berikut. Para pelancong yang sedang bermain disekitar pantai, dengan tiba-tiba gulungan ombak tsunami menerjang mereka sehingga banyak orang yang meninggal dunia seketika. Sebaliknya, ada anak kecil yang selamat dari terjangan badai tsunami. Secara nalar, anak kecil itu tidak mungkin selamat dari gulungan badai tsunami. Fulan berencana menikah pada tanggal 20 Desember 2006. Semua persiapan telah siap dilakukan dengan maksimal. Undangan pun telah tersebar semua, ketika hari pernikahan tersebut tinggal sepekan, calon pengantin wanita meninggal dunia akibat kecelakaan lalu lintas. Rencana fulan untuk menikah pun gagal terlaksana. Dua contoh tersebut sebagai bukti bahwa manusi hanya berencana, namun keputusan tetap berada di qada dan qadar Allah SWT. Semoga dengan contoh di atas dapat menadikan diri kita makin iman kepada qada dan qadar Allah SWT. Hubungan antara Qada dan Qadar Qadar tidak akan terjadi jika tidak ada qada. Dengan demikian, semua yang terjadi di alam semesta ini adalah ketentuan Allah SWT terlebih dahulu yaitu Lauh Mahfuz. Setelah mengerti pengertian qada dan qadar serta contoh kisahnya maka bagaimana hubungan antara qada dan qadar-Nya. Berikut adalah beberapa hubungan antara qada dan qadar Allah SWT. Qada merupakan perencanaan dari qadar, artinya segala sesuatu yang akan terjadi itu didahului dengan perencanaan terlebih dahulu. Perencanaan itu disebut qada, sedangkan pelaksanaannya adalah qadar. Qadar tidak akan terjadi jika tidak ada qada, artinya tidak ada pelaksanaan jika perenacanaan atau program tidak ada. Qadar merupakan perwujudan dari qada, artinya pelaksanaan sesuatu itu merupakan tindak lanjut dari perencanaan. Hikmah Iman Kepada Qada dan Qadar Setiap insan yang beriman wajib beriman kepada qada dan qadar Allah SWT. Beriman kepada qada dan qadar banyak mengandung hikmah. Berikut adalah masing-masing hikmah dari iman kepada qada dan qadar. Memperkuat iman dan taqwa serta menyadari bahwa segala sesuatu yang terjadi itu telah ditentukkan oleh Allah SWT. Menumbuhkan keteguhan hati dan kesabaran karena musibah atau rintangan yang kita hadapi merupakan qada dan qadar Allah SWT. Menumbuhkan keikhlasan dalam menerima segala ketentuan Allah SWT. Mendorong untuk selalu bersyukur kepada Allah SWT. Jika usahanya dapat berhasilkarena menyadari bahwa keberhasilannya itu adalah merupakan karunia dari Allah SWT. Mendorong sikap tegar, sabar, dan tidak putus asa jika usahanya gagal karena kegagalan itu sebenarnya sudah ditulis oleh Allah SWT. Mendorong kita selalu berusaha maksimal untuk menggapai kebahagiaan, baik kebahagiaan di dunia maupun di akhirat kelak. Mendorong manusia untuk bertawakal dan berdo’a setelah berikhtiar karena tidak dibenarkan kita menunggu nasib atau pasrah pada takdir. BAB III PENUTUP Kesimpulan Berdasarkan pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa iman kepada qada dan qadar memiliki dampak yang positif terhadap prilaku manusia yang dia buat sendiri. Berikut beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pembahasan iman kepada qada dan qadar Menguatnya keimanan dan ketaqwaan seseorang karena manusia semakin menyadari bahwa segala sesuatu itu telah ditentukkan oleh Allah SWT. Semakin bertumbuhnya keteguhan hati dan kesabaran terhadap musibah karena manusia percaya itu ujian dari qada dan qadar Allah SWT yang akan meninggikan derajatnya. Semakin membuat manusia bertambah ikhlas, karena manusia tersebut percaya iman qada dan qadar akan mendapatkan gantinya yang lebih baik. Selalu membuat manusia bersyukur karena takdir yang baik yang manusia tersebut dapatkan. Membuat manusia semakin semangat dan tidak mudah putus asa, karena kegagalan telah menjadi takdirnya dan itu justru dijadikannya motivasi untuk bangkit dari keterpurukannya. Supaya tidak kembali gagal untuk yang kedua kalinya, membuat manusia itu selalu berusaha maksimal terhadap semua urusannya. Terakhir adalah kesimpulan mempelajari iman kepada qada dan qadar membuat manusia semakin bertawakal dan berdo’a atau berserah diri atas semua karunia yang telah diberikan-Nya. DAFTAR PUSTAKA Soepardjo. 2007. Mutiara Akhlak daam Pendidikan Agama Islam. Solo Tiga Serangkai. Derajat, Zakiyah. 1993. Materi Pokok Pendidikan Agama Islam. Jakarta Universitas Terbuka. Posted by inci Agama Islam, Pendidikan, Tanpa kategori TagAgama, SMA, XII

Bacadi bawah ada informasi jawaban lengkap pertanyaan tersebut. Silakan ulas lebih lanjut. Pertanyaan. Contents hide. 1 Pertanyaan. 2 Jawaban #1 jawaban Pertanyaan: pengertian dan penjelasan dari WAKAF. Jawaban Pertanyaan Beriman kepada qada dan qadar merupakan rukun iman yang keenam. Apa yang dimaksud dengan qada dan qa
Discover the world's research25+ million members160+ million publication billion citationsJoin for free HAKIKAT IMAN KEPADA QADHA DAN QADARMakalahDisusun Guna Memenuhi TugasMata Kuliah Tauhid dan Akhlak TasawufDosen Pengampu Arifana Nur Kholiq, Lc., Oleh Muhammad Rizqi Maulana 2102026088PROGAM STUDI HUKUM PIDANA ISLAMFAKULTAS SYARIAH DAN HUKUMUNIVERSITAS ISLAM NEGERI WALISONGO SEMARANG2021i DAFTAR IBAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1A. Latar Belakang Masalah..................................................................................................1B. Rumusan Masalah...........................................................................................................1C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................1YBAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................2A. Pengertian Iman..............................................................................................................2B. Pengertian qadla dan qadar.............................................................................................2C. Pengertian iman kepada qadla dan qadar........................................................................3D. Implementasi iman kepada qadla dan qadar dalam kehidupan sehari-hari.....................3BAB III PENUTUP...................................................................................................................5A. Kesimpulan.....................................................................................................................5DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................6ii BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahDi dalam agama islam terdapat rukun islam dan rukun iman. Dan dalam rukun iman sendiri terdapat enam hal, yaitu iman kepada Allah SWT, iman kepada malaikat,iman kepada kitab-kitab Allah SWT, iman kepada nabi dan rasul, iman kepada hari kiamat, dan iman kepada qadha dan qadar. Rukun iman yang terakhir adalah iman kepada qadha dan qadar. Namun, terkadang kita belum memahaminya secara penuh tentang hakikat iman kepada qadha dan qadar dan implementasinya dalam kehidupan kita Rumusan Masalah1. Apa pengertian dari iman?2. Apa pengertian dari qadha dan qadar?3. Apa pengertian dari iman kepada qadha dan qadar?4. Bagaimana implementasi iman kepada qadha dan qadar dalam kehidupan sehari-hari?C. Tujuan Penulisan1. Untuk mengetahui pengertian dari Untuk mengetahui pengertian dari qadha dan Untuk mengetahui pengertian dari iman kepada qadha dan Untuk mengetahui implementasi iman kepada qadha dan qadar dalam kehidupan BAB II PEMBAHASANA. Pengertian etimologi bahasa, Iman berasal dari Bahasa Arab amana - yu’minu - imanan yang berarti percaya. Sedangkan secara terminologi istilah, iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan serta rukun iman sendiri hukumnya wajib diketahui bagi seorang muslim dan wajib juga untuk diamalkan dalam kehidupan Pengertian qadha dan dan Qadar berasal dari bahasa Arab. Secara etimologi bahasa, Qadha berarti ketetapan, ketentuan, ukuran, takaran, atau sifat. Sedangkan secara terminologiistilah Qadha adalah ketetapan Allah yang tercatat di Lauh al-Mahfuz papan yang terpelihara sejak zaman azali. Ketetapan ini sesuai dengan kehendak-Nya dan berlakubagi semua makhluk ciptaan-Nya di alam semesta. Secara etimologi, pengertian Qadar ialah ketetapan yang sudah terjadi atau keputusan yang telah terwujud. Sedangkan secara terminologi Qadar berarti ketetapanatau keputusan Allah yang memiliki sifat Maha Kuasa Qadir atas segala ciptaan-Nya, baik berupa takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Ciptaan Allah adakalanya terwujud setelah melalui proses alam atau mengikuti hukum sebab-akibat, yakni disebut al-Khalqu, seperti wujudnya anak karena adanya orang tua dan wujudnya harta benda karena hasil usaha manusia. Adakalanya ciptaan Allah terwujud seketika tanpa proses, yakni disebut al-amru kun fa yakun/jadilah, maka jadi, seperti Nabi Isa yang terlahir tanpa bapak, dan mukjizatnya menghidupkan orang yang telah meninggal dunia adalah karena sudah menjadi ketetapan Allah Swt. Dengan kata lain, Qadar ialah manifestasi dari Qadha. Korelasi antara Qadha dan Qadar sangat erat dan tidak mungkin dipisahkan. Qada adalah ketetapan yang masih bersifat rencana dan ketika rencana itu sudah menjadi kenyataan, maka kejadian nyataitu bernama Qadar. Dalam kehidupan sehari-hari, kita terbiasa menggunakan kata-kata takdir, padahal yang dimaksud adalah Qada dan C. Pengertian iman kepada qadha dan etimologi, pengertian iman ialah percaya. Sedangkan secara terminologi, iman adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan perbuatan. Qadha secara istilah, yaitu ketetapan Allah yang tercatat di Lauh al-Mahfuz papan yang terpelihara sejak zaman azali. Sedangkan Qadar secara istilah adalah ketetapan atau keputusan Allah yang memiliki sifat Maha Kuasa Qadir atas segala ciptaan-Nya, baik berupa takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Jadi, iman kepada qadha dan qadar berarti percaya dengan takdir yang sudah ditetapkan maupun takdir yang masih bisa Implementasi iman kepada qadha dan qadar dalam kehidupan ialah contoh perilaku yang mencerminkan iman kepada Qadha dan Qadar, antara lain sebagai berikut adanya Qadha dan Qadar dari Allah karena pada hakikatnya Qada dan Qadar tersebut sangat logis masuk akal. Apabila kita sulit memahaminya, hal tersebut berarti bahwa kita sendiri yang belum memiliki pemahaman secara menyeluruh mengenai hal Pemahaman yang menyeluruh mengenai Qada dan Qadar akan melahirkan pribadi yang mau bekerja keras dalam meraih Allah tidak akan menyalahi hukum-Nya sunnatullah sehingga manusia harus yakin akan kekuasaan-Nya atas hidup dan kehidupan Kita tidak boleh sombong apabila kita berhasil meraih sesuatu karena semua itu tidak semata-mata atas usaha kita Kita tidak boleh berputus asa, sebaliknya kita harus senantiasa husnuzan pada ketetapan Mampu menyusun strategi, khususnya, dalam hal pekerjaan sehingga hasilnya efektif dan G. Mensyukuri sezeki yang didapatkan apa pun bentuknya dan senantiasa bersabar apabila mendapatkan ujian atau BAB III PENUTUPA. KesimpulanIman secara istilah adalah membenarkan dengan hati, diucapkan dengan lisan, dan diamalkan dengan tindakan perbuatan dan dari keenam rukun iman, yang terakhir adalah iman kepada qadha dan iman kepada qadha dan qadar ialah berarti percaya dengan takdir yang sudah ditetapkan maupun takdir yang masih bisa diubah dan iman kepada qadha dan qadar perlu dipraktekkan dalam kehidupan sehari-hari. 5 DAFTAR PUSTAKA ResearchGate has not been able to resolve any citations for this has not been able to resolve any references for this publication.
Iman kepada qada dan qadar adalah pembahasan pada makalah kali ini, isi dalam makalah ini membahas tentang pengertian qada dan qadar, Macam-macam Takdir , Tanda-tanda beriman kepada Qada dan Qadar, Kewajiban Mengimani Qada dan Qadar , Hikmah beriman Kepada Qada dan qadar, dan Fungsi beriman kepada Qada dan Qadar. Silahkan Copy jika Makalah ini mencakup semua isi yang sedang anda cari :
0% found this document useful 0 votes0 views13 pagesDescriptionpembahasan secara lengkap dan jelas tentang beriman kepada qadha dan qadarOriginal TitleMakalah Beriman pada Qadha dan QadarCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes0 views13 pagesMakalah Beriman Pada Qadha Dan QadarOriginal TitleMakalah Beriman pada Qadha dan QadarDescriptionpembahasan secara lengkap dan jelas tentang beriman kepada qadha dan qadarFull descriptionJump to Page You are on page 1of 13 You're Reading a Free Preview Pages 6 to 12 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime.
MakalahIman Kepada Qada Dan Qadar from makalah ini akan diuraikan mengenai persoalan qadha dan qadar. Dalam ranah iman kepada qada dan qadar adanya nilai mengimani bahwa segala sesuatu yang terjadi atas kehendak allah swt. Beli koleksi buku fisika kelas x kurikulum 2013 online lengkap edisi & harga terbaru Home » Laporan » 10++ Latar Belakang Makalah Qada Dan Qadar Latar Belakang Makalah Qada Dan Qadar - Dan ingatlah bahwa hakikat warna-warni kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan tetapkan dalam kitab Lauhul Mahfudz yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk Allah yang mengetahui isinya. Menjadi Muslim atau Muslimat yang baik tentunya harus percaya atau yakin apa yang tercantum didalam Al-Quran itu selalu benar yakin bahwa Allah pemilik segalanya Allah memiliki kehendak dan wewenang untuk berbuat apa. Hidup ini memang penuh dengan belakang makalah qada dan qadar. Semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah. Demikianlah materi tentang Makalah Beriman Kepada Qada dan Qadar yang sempat kami berikan. BAB I PENDAHULUAN A. Iman kepada qada dan qadar sebagai pokok keimanan karena beriman kepada qada dan qadar merupakan salah satu rukun iman yang mana iman seseorang tidaklah sempurna dan sah kecuali beriman kepadanya. Qadha Dan Qadar From Skripsi ekonomi pembangunan data sekunder Skripsi fh uii Skripsi efektivitas pembelajaran daring pai Skripsi analisis swot pdf Beriman kepada Qada dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari lebih popular dengan sebutan takdir. Makalah beriman kepada qada dan qadar. Iman kepada qada dan qadar sebagai pokok keimanan karena beriman kepada qada dan qadar merupakan salah satu rukun iman yang mana iman seseorang tidaklah sempurna dan sah kecuali beriman kepadanya. Hidup ini memang penuh dengan warna. Semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah. Kalau kita melihat Qada menurut bahasa artinya Ketetapan. Hidup ini memang penuh dengan Tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas pada matapelajaran Pendidikan Agama Islam serta untuk memperluas pengetahuan kita tentang Beriman Kepada Qada dan Qadar di mana kita dapat memahami apa yang Disebut Beriman kepada Qada dan Qadar serta fungsinya. Iman kepada qada dan qadar termasuk rukun iman yang keenam. Sedangkan Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Beriman kepada qada dan qadar merupakan salah satu diantara rukun iman yang harus diyakini oleh setiap muslim. Kalau kita melihat Qada menurut bahasa artinya Ketetapan. Makalah ini di susun dengan tujuan yaitu agar kita dapat mengetahui dan memahami apa itu qadha dan qadar m engetahui macam-macam nya mengetahui tingkatan-tingkatannya hikmah beriman kepada qadha dan qada r dan u ntuk mempermudah memperdalam ilmu mengenai Iman kepada q ad h a dan q adar serta u ntuk dijadikan referensi kepada para pembaca. Source Beriman Kepada Qada dan Qadar 2 BAB I PENDAHULUAN A. Iman kepada qada dan qadar sebagai pokok keimanan karena beriman kepada qada dan qadar merupakan salah satu rukun iman yang mana iman seseorang tidaklah sempurna dan sah kecuali beriman kepadanya. Semua kejadian yang telah terjadi adalah kehendak dan kuasa. Semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah. Hidup ini memang penuh dengan warna. Source Latar belakang Hidup ini memang penuh dengan warna. Semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak materi seputar Makalah Leasing yang telah kami posting sebelumnya. Beriman Kepada Qada dan Qadar 2 BAB I PENDAHULUAN A. Umat islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam rukun iman. Bab i pendahuluan 11 latar belakang beriman kepada qada dan qadar merupakan salah satu diantara rukun iman yang harus diyakini oleh setiap muslim. Source Beriman kepada Qada dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari lebih popular dengan sebutan takdir. Semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak materi seputar Makalah Leasing yang telah kami posting sebelumnya. Qada dan Qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir. Beriman kepada Qada dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari lebih popular dengan sebutan takdir. Beriman Kepada Qada dan Qadar 2 BAB I PENDAHULUAN A. Source Tujuan Tujuan pembuatan makalah ini untuk memenuhi tugas pada matapelajaran Pendidikan Agama Islam serta untuk memperluas pengetahuan kita tentang Beriman Kepada Qada dan Qadar di mana kita dapat memahami apa yang Disebut Beriman kepada Qada dan Qadar serta fungsinya. Beriman kepada Qada dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari lebih popular dengan sebutan takdir. BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR ALLAH Makalah Disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah. 11 6 2 Loading. Umat islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam rukun iman. Source Makalah beriman kepada qada dan qadar. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari dari informasi Tuhan yaitu informasi Allah melalui Al. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari dari informasi tuhan yaitu informasi allah melalui al. Latar Belakang Masalah Aqidah Islam berpangkal pada keyakinan Tauhid yaitu keyakinan tentang wujud Allah Tuhan Yang Maha Esa tidak ada yang menyekutuinya baik dalam zat sifat-sifat maupun perbuatannya Basyri 1988. Iman kepada qada dan qadar termasuk rukun iman yang keenam. Source Qada artinya ketetapan Allah swt kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat Azali. Masalah takdir mungkin tidak habis untuk dibahas maksudnya takdir ini merupakan hal yang berkaitan tentang hal yang ada di muka bumi ini bahkan alam semesta yang akan datangSehingga pembahasan takdir itu sangatlah luasSemua itu telah diatur oleh Allah yang menjadi suatu ketentuan dan ketetapan sejak penciptaannya. 11 6 2 Loading. Hidup ini memang penuh dengan warna. Menjadi Muslim atau Muslimat yang baik tentunya harus percaya atau yakin apa yang tercantum didalam Al-Quran itu selalu benar yakin bahwa Allah pemilik segalanya Allah memiliki kehendak dan wewenang untuk berbuat apa. Source Beriman Kepada Qada dan Qadar 2 BAB I PENDAHULUAN A. Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha Esa karena atas ridho dan limpahan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul Iman Kepada Qadha dan Qadar ini dengan tepat waktu terlepas dari segala ketidaksempurnaan yang terkandung dalam makalah ini. Jadi Iman kepa qada dan qadar adalah percaya sepenuh hati bahwa sesuatu yang terjadi sedang terjadi akan terjadi di alam raya ini semuangnya telah ditentukan Allah SWT sejak jaman azali. Sedangkan Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan antara qada dan qadar ibarat rencana dan perbuatan. Source BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Beriman kepada qada dan qadar merupakan salah satu diantara rukun iman yang harus diyakini oleh setiap muslim. Qada artinya ketetapan Allah swt kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat Azali. Makalah ini di susun dengan tujuan yaitu agar kita dapat mengetahui dan memahami apa itu qadha dan qadar m engetahui macam-macam nya mengetahui tingkatan-tingkatannya hikmah beriman kepada qadha dan qada r dan u ntuk mempermudah memperdalam ilmu mengenai Iman kepada q ad h a dan q adar serta u ntuk dijadikan referensi kepada para pembaca. BERIMAN KEPADA QADHA DAN QADAR ALLAH Makalah Disusun guna memenuhi tugas Mata kuliah. Sedangkan Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. Source Makalah ini di susun dengan tujuan yaitu agar kita dapat mengetahui dan memahami apa itu qadha dan qadar m engetahui macam-macam nya mengetahui tingkatan-tingkatannya hikmah beriman kepada qadha dan qada r dan u ntuk mempermudah memperdalam ilmu mengenai Iman kepada q ad h a dan q adar serta u ntuk dijadikan referensi kepada para pembaca. Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha Esa karena atas ridho dan limpahan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul Iman Kepada Qadha dan Qadar ini dengan tepat waktu terlepas dari segala ketidaksempurnaan yang terkandung dalam makalah ini. Jadi hubungan antara qada dan qadar ibarat rencana dan perbuatan. Qadaqadar Allah swt yang berhubungan dengan nasib manusia adalah rasia Allah swthanya Allah swt yang mengetahuinya. Umat islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam rukun iman. Source Qada artinya ketetapan Allah swt kepada setiap mahluk-Nya yang bersifat Azali. Latar Belakang Beriman kepada Qada dan Qadar termasuk rukun Iman yang ke-enam dan harus diyakini kebenarannya oleh setiap muslimin dan muslimat. Qada dan Qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir. Kalau kita melihat Qada menurut bahasa artinya Ketetapan. Dan berusaha mengimani dengan cara melaksanakan ibadah seperti shalat lima waktu puasa ramadhan shalat sunah. Source Umat islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam rukun iman. Menjadi Muslim atau Muslimat yang baik tentunya harus percaya atau yakin apa yang tercantum didalam Al-Quran itu selalu benar yakin bahwa Allah pemilik segalanya Allah memiliki kehendak dan wewenang untuk berbuat apa. Bab i pendahuluan 11 latar belakang beriman kepada qada dan qadar merupakan salah satu diantara rukun iman yang harus diyakini oleh setiap muslim. Semoga materi yang kami berikan dapat membantu menambah. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Islam agama yang sempurna agama yang selalu mengajarkan tentang hal-hal yang baik dan melarang hal-hal yang buruk. Source Menjadi Muslim atau Muslimat yang baik tentunya harus percaya atau yakin apa yang tercantum didalam Al-Quran itu selalu benar yakin bahwa Allah pemilik segalanya Allah memiliki kehendak dan wewenang untuk berbuat apa. Qada dan Qadar dalam keseharian sering kita sebut dengan takdir. Beriman kepada Qada dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari lebih popular dengan sebutan takdir. Sedangkan Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. Kalau kita melihat Qada menurut bahasa artinya Ketetapan. Source Menjadi Muslim atau Muslimat yang baik tentunya harus percaya atau yakin apa yang tercantum didalam Al-Quran itu selalu benar yakin bahwa Allah pemilik segalanya Allah memiliki kehendak dan wewenang untuk berbuat apa. BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Islam agama yang sempurna agama yang selalu mengajarkan tentang hal-hal yang baik dan melarang hal-hal yang buruk. Makalah ini di susun dengan tujuan yaitu agar kita dapat mengetahui dan memahami apa itu qadha dan qadar m engetahui macam-macam nya mengetahui tingkatan-tingkatannya hikmah beriman kepada qadha dan qada r dan u ntuk mempermudah memperdalam ilmu mengenai Iman kepada q ad h a dan q adar serta u ntuk dijadikan referensi kepada para pembaca. Latar Belakang Beriman kepada Takdir Qada dan Qadar Allah adalah rukun iman ke-6. Umat islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam rukun iman. Source Dan ingatlah bahwa hakikat warna-warni kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan tetapkan dalam kitab Lauhul Mahfudz yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk Allah yang mengetahui isinya. Penjelasan tentang takdir hanya dapat dipelajari dari informasi Tuhan yaitu informasi Allah melalui Al. Umat islam memahami takdir sebagai bagian dari tanda kekuasaan tuhan yang harus diimani sebagaimana dikenal dalam rukun iman. Iman Kepada Qada dan Qadar -Pengertian Dalil Perbedaan Contoh DosenPendidikanCom Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati diucapkan dengan lisan dan dilaksanakan dengan amal perbuatan. Iman kepada qada dan qadar termasuk rukun iman yang keenam. Source Semoga materi yang kami berikan dan jangan lupa juga untuk menyimak materi seputar Makalah Leasing yang telah kami posting sebelumnya. BAB I PENDAHULUAN A. Masalah takdir mungkin tidak habis untuk dibahas maksudnya takdir ini merupakan hal yang berkaitan tentang hal yang ada di muka bumi ini bahkan alam semesta yang akan datangSehingga pembahasan takdir itu sangatlah luasSemua itu telah diatur oleh Allah yang menjadi suatu ketentuan dan ketetapan sejak penciptaannya. Beriman Kepada Qada dan Qadar 2 BAB I PENDAHULUAN A. Beriman kepada Qada dan Qadar dalam kehidupan sehari-hari lebih popular dengan sebutan takdir. Source Manusia diperintahkan mengetahui qadadan qadarnya melalui usaha dan ikhtiar. Iman Kepada Qada dan Qadar -Pengertian Dalil Perbedaan Contoh DosenPendidikanCom Iman adalah keyakinan yang diyakini didalam hati diucapkan dengan lisan dan dilaksanakan dengan amal perbuatan. Adapun hikmah ajaran qadha dan qadar adalah kadang-kadang orang salah tafsir dalam mempercayai qadha dan qadar sehingga pengaruh yang timbul karenanya sangatlah negatif. BAB I PENDAHULUAN A. Makalah beriman kepada qada dan qadar. Source Akhlak mulia berawal dari aqidah jika aqidahnya sudah baik maka dengan sendirinya akhlak mulia akan terbentuk. Beriman Kepada Qada dan Qadar 2 BAB I PENDAHULUAN A. Segala puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha Esa karena atas ridho dan limpahan rahmat-Nya penulis mampu menyelesaikan makalah yang berjudul Iman Kepada Qadha dan Qadar ini dengan tepat waktu terlepas dari segala ketidaksempurnaan yang terkandung dalam makalah ini. Kalau kita melihat Qada menurut bahasa artinya Ketetapan. Taqdir mubram ialah taqdir yang pasti terjadi dan tidak dapat dielakkan kejadiannyadapat kita beri contoh nasib manusialahir kematian jodoh dan rizkinyaterjadinya kiamatdan sebagainya. Source Latar belakang Hidup ini memang penuh dengan warna. Iman kepada qada dan qadar termasuk rukun iman yang keenam. Masalah takdir mungkin tidak habis untuk dibahas maksudnya takdir ini merupakan hal yang berkaitan tentang hal yang ada di muka bumi ini bahkan alam semesta yang akan datangSehingga pembahasan takdir itu sangatlah luasSemua itu telah diatur oleh Allah yang menjadi suatu ketentuan dan ketetapan sejak penciptaannya. Demikianlah materi tentang Makalah Beriman Kepada Qada dan Qadar yang sempat kami berikan. Dan ingatlah bahwa hakikat warna-warni kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan tetapkan dalam kitab Lauhul Mahfudz yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk Allah yang mengetahui isinya. This site is an open community for users to submit their favorite wallpapers on the internet, all images or pictures in this website are for personal wallpaper use only, it is stricly prohibited to use this wallpaper for commercial purposes, if you are the author and find this image is shared without your permission, please kindly raise a DMCA report to Us. If you find this site good, please support us by sharing this posts to your own social media accounts like Facebook, Instagram and so on or you can also save this blog page with the title latar belakang makalah qada dan qadar by using Ctrl + D for devices a laptop with a Windows operating system or Command + D for laptops with an Apple operating system. If you use a smartphone, you can also use the drawer menu of the browser you are using. Whether it’s a Windows, Mac, iOS or Android operating system, you will still be able to bookmark this website. Berimankepada qada dan qadar adalah merupakan bagian dari rukun iman yang ke-6. Bahwa tidak akan sempurna keimanan seseorang bila ia tidak beriman kepada rukun iman ini. manfaat beriman pada qada dan qadar kepada setiap insan adalah sebagai berikut. 1. Terhindar Dari Sifat Yang Sombong Contoh Makalah Perdagangan Internasional ( Download
BAB I PENDAHULUAN A . Latar Belakang Hidup ini memang penuh dengan warna. Dan ingatlah bahwa hakikat warna-warni kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan tetapkan dalam kitab “Lauhul Mahfudz” yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk Allah yang mengetahui isinya. Semua kejadian yang telah terjadi adalah kehendak dan kuasa Allah SWT. Begitu pula dengan bencana-bencana yang akhir-akhir ini sering menimpa bangsa kita. Gempa, tsunami, tanah longsor, banjir, angin ribut dan bencana-bancana lain yang telah melanda bangsa kita adalah atas kehendak, hak, dan kuasa Allah bekal keyakinan terhadap takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT, seorang mukmin tidak pernah mengenal kata frustrasi dalam kehidupannya, dan tidak berbangga diri dengan apa-apa yang telah diberikan Allah SWT.*** Download Makalah Qada dan Qadar *** Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan sesuai ketentuan-ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Dengan tidak adanya pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka kita harus berlomba-lomba menjadi hamba yang saleh-muslih, dan berusaha keras untuk menggapai cita-cita tertinggi yang diinginkan setiap muslim yaitu melihat Rabbul’alamin dan menjadi penghuni Surga. Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini. B . Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah Apa yang dimaksud dengan iman qada’ dan qadar? Takdir dibagi menjadi berapa macam? Apa fungsi beriman kepada qada’dan qadar Allah SWT? Bagaimana ciri – ciri orang yang beriman kepada qada’ dan qadar? Bagaimana hikmah bagi orang yang beriman kepada qada’ dan qadar? C. Tujuan Makalah Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah Untuk memahami iman kepada qada’ dan qadar Untuk memahami dan mengetahui macam-macam takdir Untuk memahami fungsi iman kepada qada’ dan qadar Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang beriman kepada qada’ dan qadar Untuk mengetahui hikmah bagi orang yang beriman kepada qada’ dan qadar BAB II PEMBAHASAN Iman Kepada Qadha’ Dan Qadar Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini. Semoga paparan ringkas ini dapat membantu kita untuk memahami keimanan yang benar terhadap takdir Allah. Wallahul musta’an. Qadha’ dan Qadar Dalam pembahasan takdir, kita sering mendengar istilah qodho’ dan qodar. Dua istilah yang serupa tapi tak sama. Mempunyai makna yang sama jika disebut salah satunya, namun memiliki makna yang berbeda tatkala disebutkan bersamaan. Jika disebutkan qadha’ saja maka mencakup makna qadar, demikian pula sebaliknya. Namun jika disebutkan bersamaan, maka qadha’ maknanya adalah sesuatu yang telah ditetapkan Allah pada makhluk-Nya, baik berupa penciptaan, peniadaan, maupun perubahan terhadap sesuatu. Sedangkan qodar maknanya adalah sesuatu yang telah ditentukan Allah sejak zaman azali, dengan demikian qadar ada lebih dulu kemudian disusul dengan qadha’. Pengertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa Qadha memiliki beberapa pengertian yaitu hukum, ketetapan, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah Islam, yang dimaksud dengan qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan Qadar, arti qadar menurut bahasa adalah kepastian, peraturan, ukuran. Adapun menurut Islam qadar perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai dengan ridah-Nya. Artinya yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaanNya, dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya QS .Al-Furqan ayat 2. Definisi qadha’ dan qadar serta kaitan di antara keduanya A. Qadar Qadar, menurut bahasa yaitu Masdar asal kata dari qadara-yaqdaru-qadaran, dan adakalanya huruf daal-nya disukunkan qa-dran. Ibnu Faris berkata, “Qadara qaaf, daal dan raa’ adalah ash-sha-hiih yang menunjukkan akhir/puncak segala sesuatu. Maka qadar adalah akhir/puncak segala sesuatu. Dinyatakan Qadruhu kadza, yaitu akhirnya. Demikian pula al-qadar, dan qadartusy syai’ aqdi-ruhu, dan aqduruhu dari at-taqdiir.” Qadar yang diberi harakat pada huruf daal-nya ialah Qadha’ kepastian dan hukum, yaitu apa-apa yang telah ditentukan Allah Azza wa Jalla dari qadha’ kepastian dan hukum-hukum dalam berbagai perkara Takdir adalah Merenungkan dan memikirkan untuk menyamakan sesuatu. Qadar itu sama dengan Qadr, semuanya bentuk jama’nya ialah Aqdaar. Qadar, menurut istilah ialah Ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk, sesuai dengan ilmu Allah yang telah terdahulu dan dikehendaki oleh hikmah-Nya. Atau Sesuatu yang telah diketahui sebelumnya dan telah tertuliskan, dari apa-apa yang terjadi hingga akhir masa. Dan bahwa Allah Azza wa Jalla telah menentukan ketentuan para makhluk dan hal-hal yang akan terjadi, sebelum diciptakan sejak zaman azali. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun mengetahui, bahwa semua itu akan terjadi pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan pengetahuan-Nya dan dengan sifat-sifat tertentu pula, maka hal itu pun terjadi sesuai dengan apa yang telah ditentukan-Nya. Atau Ilmu Allah, catatan takdir-Nya terhadap segala sesuatu, kehendak-Nya dan penciptaan-Nya terhadap segala sesuatu tersebut. B. Qadha’ Qadha’, menurut bahasa ialah Hukum, ciptaan, kepastian dan penjelasan. Asal maknanya adalah Memutuskan, menentukan sesuatu, mengukuhkannya, menjalankannya dan menyelesaikannya. Maknanya adalah mencipta. C. Kaitan Antara Qadha’ dan Qadar Dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan qadar ialah takdir, dan yang dimaksud dengan qadha’ ialah penciptaan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala “Maka Dia menjadikannya tujuh langit… .” [Fushshilat 12] Yakni, menciptakan semua itu. Qadha’ dan qadar adalah dua perkara yang beriringan, salah satunya tidak terpisah dari yang lainnya, karena salah satunya berkedudukan sebagai pondasi, yaitu qadar, dan yang lainnya berkedudukan sebagai bangunannya, yaitu qadha’. Barangsiapa bermaksud untuk memisahkan di antara keduanya, maka dia bermaksud menghancurkan dan merobohkan bangunan tersebut. Dikatakan pula sebaliknya, bahwa qadha’ ialah ilmu Allah yang terdahulu, yang dengannya Allah menetapkan sejak azali. Sedangkan qadar ialah terjadinya penciptaan sesuai timbangan perkara yang telah ditentukan sebelumnya. Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, “Mereka, yakni para ulama mengatakan, Qadha’ adalah ketentuan yang bersifat umum dan global sejak zaman azali, sedangkan qadar adalah bagian-bagian dan perincian-perincian dari ketentuan tersebut.” Dikatakan, jika keduanya berhimpun, maka keduanya berbeda, di mana masing-masing dari keduanya mempunyai pengertian sebagaimana yang telah diutarakan dalam dua pendapat sebelumnya, dimana jika salah satu dari kedunya disebutkan sendirian, maka yang lainnya masuk di dalam pengertiannya. d. Hubungan antara Qadha’ dan Qadar Pada uraian tentang pengertian qadha’ dan qadar dijelaskan bahwa antara qadha’ dan qadar selalu berhubungan erat . Qadha’ adalah ketentuan, hukum atau rencana Allah sejak zaman azali. Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan antara qadha qadar ibarat rencana dan perbuatan. Perbuatan Allah berupa qadar-Nya selalu sesuai dengan ketentuan-Nya. Di dalam surat Al-Hijr ayat 21 Allah berfirman, yang artinya sebagai berikut Artinya ” Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.” Macam-Macam Takdir Allah 1. Taqdir muallaq Yaitu qada dan qadarnya Allah yang masih digantungkan pada usaha atau ikhtiar manusia. Suatu contoh seseorang ingin kaya, pintar, sehat dan lain-lain ini harus melalui proses usaha untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuatu yang tidak mungkin semuanya itu diperoleh tanpa adanya ikhtiar. Sebagaimana firman Allah swt berikut ÙˆَاَÙ†ْ Ù„َّÙŠْسَ Ù„ِلاِ Ù†ْسَانِ اِلاَّ Ù…َاسَعَÙ‰ Û³Û¹ ÙˆَاَÙ†َّ سَعْÙŠَÙ‡ُ سَÙˆْفَ ÙŠُرى Artinya “Dan bahwasannya seseorang itu tidak memperoleh selain apa yang diusahakan. Dan bahwasannya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya, kemudian akan diberi balasan yang paling sempurna”. QS. An- Najm 53/39-40 اِÙ†َّ اللهَ لاَيـُغَÙŠِّرُ Ù…َا بِÙ‚َÙˆْÙ…ٍ Ø­َتَّÙ‰ ÙŠُغَÙŠِّرُÙˆْا Ù…َا بِØ£َنـْفُسِÙ‡ِÙ…ْØ Artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan nasib suatu bangsa sehingga bangsa itu mau mengubah keadaan nasib yang ada pada mereka sendiri”. QS. Ar- Ra’du 13/11 2. Taqdir mubrom Yaitu qada dan qadarnya Allah swt yang sudah tidak dapat diubah lagi oleh manusia, walau ada ikhtiar dan tawakkal. Sebagaimana firman Allah swt berikut ÙˆَÙ„ِÙƒُÙ„ِّ اُÙ…َّØ©ٍ اَجَÙ„ٌ فَاِذَاجَاءَاَجَلـُÙ‡ُÙ…ْ لاَ ÙŠَسْتَØ£ْØِرُÙˆْÙ†َ سَاعَØ©ً Ùˆَلاَ ÙŠَسْتَÙ‚ْدِÙ…ُÙˆْÙ†َ Artinya “Dan tiap-tiap umat memiliki. Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya”. QS. Surat Al- A’raf 7/34 Semua yang kamu lakukan selanjutnya harus dipasrahkan kepada Allah swt, karena Allah swt adalah zat yang mengatur dan menentukan segala sesuatunya. Sebagaimana firman Allah swt berikut Ùˆَعَلىَ اللهِ فـَتَÙˆَÙƒَّÙ„ُÙˆْا اِÙ†ْ ÙƒُÙ†ْتُÙ…ْ Ù…ُؤْÙ…ِÙ†ِÙŠْÙ†َ Artinya “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. QS. Al- Maidah 5/23. Fungsi Iman Kepada Qadha’ dan Qadar Allah SWT mewajibkan umat manusia untuk beriman kepada qada dan qadar takdir, yang tentu mengandung banyak fungsi hikmah atau manfaat, yaitu antara lain Memperkuat keyakinan bahwa Allah SWT, pencipta alam semesta adalah tuhan Yang Maha Esa , maha kuasa, maha adil dan maha bijaksana. Keyakinan tersebut dapat mendorong umat manusia umat islam untuk melakukan usaha-usaha yang bijaksana, agar menjadi umat bangsa yang merdeka dan berdaulat. Kemudian kemerdekaan dan kedaulatan yang di perolehnya itu akan di manfaatkannya secara adil, demi terwujudnya kemakmuran kesejahteraan bersama di dunia dan di akherat. Menumbuhkan kesadaran bahwa alam semesta dan segala isinya berjalan sesuai dengan ketentuan – ketentuan Allah SWT sunatullah atau hukum alam. Kesadaran yang demikian dapat mendorong umat manusia umat islam untuk menjadi ilmuan-ilmuan yang canggih di bidangnya masing-masing, kemudian mengadakan usaha-usaha penelitian terhadap setiap mahluk Allah seperti manusia, hewan, tumbuhan, air, udara, barang tambang, dan gas. Sedangkan hasil – hasil penelitiannya di manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia kearah yang lebih tinggi. lihat dan pelajari Almujadalah, 58 11 Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Iman kepada takdir dapat menumbuhkan kesadaran bahwa segala yang ada dan terjadi di alam semesta ini seperti daratan, lautan, angkasa raya, tanah yang subur, tanah yang tandus, dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, serta banjir semata-mata karena kehendak, kekuasaan dan keadilan Allah SWT. Selain itu, kemahakuasaan dan keadilan Allah SWT akan di tampakkan kepada umat manusia, takkala umat manusia sudah meninggal dunia dan hidup di alam kubur dan alam akhirat. Manusia yang ketika di dunianya bertakwa, tentu akan memperoleh nikmat kubur dan akan di masukan kesurga, sedangkan manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah dan banyak berbuat dosa, tentu akan memperoleh siksa kubur dan di campakan kedalam neraka jahanam. lihat dan pelajari Ali Imran, 3 131 – 133. Menumbuhkan sikap prilaku dan terpuji, serta menghilangkan sikap serta prilaku tercela. Orang yang betul-betul beriman kepada takdir umat islam yang bertakwa tentu akan memiliki sikap dan prilaku terpuji seperti sabar, tawakal, qanaah, dan optimis dalm hidup. Juga akan mampu memelihara diri dari sikap dan prilaku tercela, seperti sombong, iri hati, dengki, buruk sangka, dan pesimis dalam hidup. Mengapa demikian? Coba kamu renungkan jawabannya! lihat dan pelajari Al-Hadid, 57 21-24 Mendorong umat manusia umat islam untuk berusaha agar kualitas hidupnya meningkat, sehingga hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Umat manusia umat islam jika betul-betul beriman kepada takdir, tentu dalam hidupnya di dunia yang sebenar ini tidak akan berpangku tangan. Mereka akan berusaha dan bekerja dengan sungguh-sungguh di bidangnya masing-masing, sesuai dengan kemampuannya yang telah di usahakan secara maksimal, sehingga menjadi manusia yang paling bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda yang artinya “sebaik-baiknya manusia ialah yang lebih bermanfaat kepada manusia”. At-Tabrani. Ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadar Seorang muslim yang percaya akan adanya ketentuan Allah swt pastinya memiliki tingkat ketaatan yang tinggi. Karena ketentuan Allah swt menyangkut hidup di dunia dan di akherat. Adapun ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadarnya Allah swt adalah Mentaati perintah Allah swt dan menjauhi serta meninggalkan segala larangan Allah swt Berusaha dan bekerja secara maksimal Tawakkal kepada Allah swt secara menyeluruh dan berdoa Mengisi kehidupan di dunia dengan hal-hal positif untuk mencapai kebahagiaan hidup di akherat memperhatikan dan merenungkan kekuasaan dan kebesaran Allah swt bersabar dalam menghadapi cobaan Hikmah Beriman kepada Qada dan qadar Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara lain a. Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian Firman Allah Artinya”dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah datangnya, dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan. ” QS. An-Nahl ayat 53. b. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa , karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah. Firman Allah SWT Artinya Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. ayat 87 Sabda Rasulullah yang artinya” Tidak akan masuk sorga orang yang didalam hatinya ada sebiji sawi dari sifat kesombongan.” HR. Muslim c. Memupuk sifat optimis dan giat bekerja Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu. Firaman Allah yang Artinya Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. QS Al- Qashas ayat 77 d. Menenangkan jiwa Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senangtiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha III PENUTUP A. Kesimpulan Beriman kepada qada’ dan qadar akan melahirkan sikap optimis,tidak mudah putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allah takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang muslim,sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha karena itu,jika kita tertimpa musibah maka ia akan bersabar,sebab buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah,sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik menurut dalam kaitan dengan takdir ini seyogyanya lahir sikap sabar dan tawakal yang dibuktikan dengan terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untuk mencari takdir yang terbaik dari Allah. B. Saran Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya karena itu,penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil menurut pandangan Allah keyakinan kita terhadap takdir Allah senantiasa ditingkatkan demi meningkatkan amal ibadah Kita harus senantiasa bersabar,berikhtiar dan bertawakal dalam menghadapi takdir Allah DAFTAR PUSTAKA A. Ahyadi. 2009. Bahan Kuliah PAI. Sumedang PG PAUD STKIP UNSAP. Muhammad Nur. 1987. Muhtarul Hadis. Surabaya Pt. Bina Ilmu. Miftah Faridl. 1995. Pokok-pokok Ajaran Islam. Bandung Penerbit Pustaka. Syed Mahmudunnasir. 1994. Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung Rosdakarya. Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung Tiga Mutiara. Istavita Utama. 2018. Makalah Qada dan Qadar. Diaakses pada 24 Juli 2018
\n \n\n makalah iman kepada qada dan qadar lengkap
PengertianQadha menurut bahasa Qadha memiliki beberapa pengertian yaitu: hukum, ketetapan, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Sedangkan Qadar, arti qadar menurut bahasa adalah: kepastian, peraturan, ukuran. Contoh Makalah Qada dan Qadar ini bisa didownload dalam format document .doc atau .docx yaitu format file yang bisa diedit dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Hidup ini memang penuh dengan warna. Dan ingatlah bahwa hakikat warna-warni kehidupan yang sedang kita jalani di dunia ini telah Allah tuliskan tetapkan dalam kitab “Lauhul Mahfudz” yang terjaga rahasianya dan tidak satupun makhluk Allah yang mengetahui isinya. Semua kejadian yang telah terjadi adalah kehendak dan kuasa Allah SWT. Begitu pula dengan bencana-bencana yang akhir-akhir ini sering menimpa bangsa kita. Gempa, tsunami, tanah longsor, banjir, angin ribut dan bencana-bancana lain yang telah melanda bangsa kita adalah atas kehendak, hak, dan kuasa Allah bekal keyakinan terhadap takdir yang telah ditentukan oleh Allah SWT, seorang mukmin tidak pernah mengenal kata frustrasi dalam kehidupannya, dan tidak berbangga diri dengan apa-apa yang telah diberikan Allah SWT. Kematian, kelahiran, rizki, nasib, jodoh, bahagia, dan celaka telah ditetapkan sesuai ketentuan-ketentuan Ilahiah yang tidak pernah diketahui oleh manusia. Dengan tidak adanya pengetahuan tentang ketetapan dan ketentuan Allah ini, maka kita harus berlomba-lomba menjadi hamba yang saleh-muslih, dan berusaha keras untuk menggapai cita-cita tertinggi yang diinginkan setiap muslim yaitu melihat Rabbul’alamin dan menjadi penghuni Surga. Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini. B. Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah dari penyusunan makalah ini adalah 1. Apa yang dimaksud dengan iman qada’ dan qadar? 2. Takdir dibagi menjadi berapa macam? 3. Apa fungsi beriman kepada qada’dan qadar Allah SWT? 4. Bagaimana ciri – ciri orang yang beriman kepada qada’ dan qadar? 5. Bagaimana hikmah bagi orang yang beriman kepada qada’ dan qadar? 6. C. Tujuan Makalah Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah 1. Untuk memahami iman kepada qada’ dan qadar 2. Untuk memahami dan mengetahui macam-macam takdir 3. Untuk memahami fungsi iman kepada qada’ dan qadar 4. Untuk mengetahui ciri-ciri orang yang beriman kepada qada’ dan qadar 5. Untuk mengetahui hikmah bagi orang yang beriman kepada qada’ dan qadar BAB II PEMBAHASAN A. Iman Kepada Qadha’ Dan Qadar Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Terdapat beberapa permasalahan yang harus dipahami oleh setiap muslim terkait masalah takdir ini. Semoga paparan ringkas ini dapat membantu kita untuk memahami keimanan yang benar terhadap takdir Allah. Wallahul musta’an. a. Qadha’ dan Qadar Dalam pembahasan takdir, kita sering mendengar istilah qodho’ dan qodar. Dua istilah yang serupa tapi tak sama. Mempunyai makna yang sama jika disebut salah satunya, namun memiliki makna yang berbeda tatkala disebutkan bersamaan. Jika disebutkan qadha’ saja maka mencakup makna qadar, demikian pula sebaliknya. Namun jika disebutkan bersamaan, maka qadha’ maknanya adalah sesuatu yang telah ditetapkan Allah pada makhluk-Nya, baik berupa penciptaan, peniadaan, maupun perubahan terhadap sesuatu. Sedangkan qodar maknanya adalah sesuatu yang telah ditentukan Allah sejak zaman azali, dengan demikian qadar ada lebih dulu kemudian disusul dengan qadha’.[1] Pengertian Qadha dan Qadar Menurut bahasa Qadha memiliki beberapa pengertian yaitu hukum, ketetapan, kehendak, pemberitahuan, penciptaan. Menurut istilah Islam, yang dimaksud dengan qadha adalah ketetapan Allah sejak zaman Azali sesuai dengan iradah-Nya tentang segala sesuatu yang berkenan dengan makhluk. Sedangkan Qadar, arti qadar menurut bahasa adalah kepastian, peraturan, ukuran. Adapun menurut Islam qadar perwujudan atau kenyataan ketetapan Allah terhadap semua makhluk dalam kadar dan berbentuk tertentu sesuai dengan ridah-Nya. Artinya yang kepunyaan-Nya-lah kerajaan langit dan bumi, dan Dia tidak mempunyai anak, dan tidak ada sekutu bagiNya dalam kekuasaanNya, dan dia telah menciptakan segala sesuatu, dan Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-rapinya QS .Al-Furqan ayat 2. b. Definisi qadha’ dan qadar serta kaitan di antara keduanya 1. Qadar Qadar, menurut bahasa yaitu Masdar asal kata dari qadara-yaqdaru-qadaran, dan adakalanya huruf daal-nya disukunkan qa-dran. Ibnu Faris berkata, “Qadara qaaf, daal dan raa’ adalah ash-sha-hiih yang menunjukkan akhir/puncak segala sesuatu. Maka qadar adalah akhir/puncak segala sesuatu. Dinyatakan Qadruhu kadza, yaitu akhirnya. Demikian pula al-qadar, dan qadartusy syai’ aqdi-ruhu, dan aqduruhu dari at-taqdiir.”[2] Qadar yang diberi harakat pada huruf daal-nya ialah Qadha’ kepastian dan hukum, yaitu apa-apa yang telah ditentukan Allah Azza wa Jalla dari qadha’ kepastian dan hukum-hukum dalam berbagai perkara Takdir adalah Merenungkan dan memikirkan untuk menyamakan sesuatu. Qadar itu sama dengan Qadr, semuanya bentuk jama’nya ialah Aqdaar. Qadar, menurut istilah ialah Ketentuan Allah yang berlaku bagi semua makhluk, sesuai dengan ilmu Allah yang telah terdahulu dan dikehendaki oleh hikmah-Nya. Atau Sesuatu yang telah diketahui sebelumnya dan telah tertuliskan, dari apa-apa yang terjadi hingga akhir masa. Dan bahwa Allah Azza wa Jalla telah menentukan ketentuan para makhluk dan hal-hal yang akan terjadi, sebelum diciptakan sejak zaman azali. Allah Subhanahu wa Ta’ala pun mengetahui, bahwa semua itu akan terjadi pada waktu-waktu tertentu sesuai dengan pengetahuan-Nya dan dengan sifat-sifat tertentu pula, maka hal itu pun terjadi sesuai dengan apa yang telah ditentukan-Nya. Atau Ilmu Allah, catatan takdir-Nya terhadap segala sesuatu, kehendak-Nya dan penciptaan-Nya terhadap segala sesuatu tersebut.[3] 2. Qadha’ Qadha’, menurut bahasa ialah Hukum, ciptaan, kepastian dan penjelasan. Asal maknanya adalah Memutuskan, menentukan sesuatu, mengukuhkannya, menjalankannya dan menyelesaikannya. Maknanya adalah mencipta. c. Kaitan Antara Qadha’ dan Qadar Dikatakan, bahwa yang dimaksud dengan qadar ialah takdir, dan yang dimaksud dengan qadha’ ialah penciptaan, sebagaimana firman Allah Subhanahu wa Ta’ala “Maka Dia menjadikannya tujuh langit… .” [Fushshilat 12] Yakni, menciptakan semua itu. Qadha’ dan qadar adalah dua perkara yang beriringan, salah satunya tidak terpisah dari yang lainnya, karena salah satunya berkedudukan sebagai pondasi, yaitu qadar, dan yang lainnya berkedudukan sebagai bangunannya, yaitu qadha’. Barangsiapa bermaksud untuk memisahkan di antara keduanya, maka dia bermaksud menghancurkan dan merobohkan bangunan tersebut Dikatakan pula sebaliknya, bahwa qadha’ ialah ilmu Allah yang terdahulu, yang dengannya Allah menetapkan sejak azali. Sedangkan qadar ialah terjadinya penciptaan sesuai timbangan perkara yang telah ditentukan sebelumnya. Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, “Mereka, yakni para ulama mengatakan, Qadha’ adalah ketentuan yang bersifat umum dan global sejak zaman azali, sedangkan qadar adalah bagian-bagian dan perincian-perincian dari ketentuan tersebut.” Dikatakan, jika keduanya berhimpun, maka keduanya berbeda, di mana masing-masing dari keduanya mempunyai pengertian sebagaimana yang telah diutarakan dalam dua pendapat sebelumnya, dimana jika salah satu dari kedunya disebutkan sendirian, maka yang lainnya masuk di dalam pengertiannya. d. Hubungan antara Qadha’ dan Qadar Pada uraian tentang pengertian qadha’ dan qadar dijelaskan bahwa antara qadha’ dan qadar selalu berhubungan erat . Qadha’ adalah ketentuan, hukum atau rencana Allah sejak zaman azali. Qadar adalah kenyataan dari ketentuan atau hukum Allah. Jadi hubungan antara qadha qadar ibarat rencana dan perbuatan. Perbuatan Allah berupa qadar-Nya selalu sesuai dengan ketentuan-Nya. Di dalam surat Al-Hijr ayat 21 Allah berfirman, yang artinya sebagai berikut Artinya ” Dan tidak sesuatupun melainkan disisi kami-lah khazanahnya; dan Kami tidak menurunkannya melainkan dengan ukuran yang tertentu.” B. Macam-Macam Takdir Allah 1. Taqdir muallaq yaitu qada dan qadarnya Allah yang masih digantungkan pada usaha atau ikhtiar manusia. Suatu contoh seseorang ingin kaya, pintar, sehat dan lain-lain ini harus melalui proses usaha untuk mencapai tujuan tersebut. Sesuatu yang tidak mungkin semuanya itu diperoleh tanpa adanya ikhtiar. Sebagaimana firman Allah swt berikut ÙˆَاَÙ†ْ Ù„َّÙŠْسَ Ù„ِلاِ Ù†ْسَانِ اِلاَّ Ù…َاسَعَÙ‰ Û³Û¹ ÙˆَاَÙ†َّ سَعْÙŠَÙ‡ُ سَÙˆْفَ ÙŠُرى Artinya “Dan bahwasannya seseorang itu tidak memperoleh selain apa yang diusahakan. Dan bahwasannya usahanya itu kelak akan diperlihatkan kepadanya, kemudian akan diberi balasan yang paling sempurna”. QS. An- Najm 53/39-40 اِÙ†َّ اللهَ لاَيـُغَÙŠِّرُ Ù…َا بِÙ‚َÙˆْÙ…ٍ Ø­َتَّÙ‰ ÙŠُغَÙŠِّرُÙˆْا Ù…َا بِØ£َنـْفُسِÙ‡ِÙ…ْØ Artinya “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan nasib suatu bangsa sehingga bangsa itu mau mengubah keadaan nasib yang ada pada mereka sendiri”. QS. Ar- Ra’du 13/11 2. Taqdir mubrom yaitu qada dan qadarnya Allah swt yang sudah tidak dapat diubah lagi oleh manusia, walau ada ikhtiar dan tawakkal. Sebagaimana firman Allah swt berikut ÙˆَÙ„ِÙƒُÙ„ِّ اُÙ…َّØ©ٍ اَجَÙ„ٌ فَاِذَاجَاءَاَجَلـُÙ‡ُÙ…ْ لاَ ÙŠَسْتَØ£ْØِرُÙˆْÙ†َ سَاعَØ©ً Ùˆَلاَ ÙŠَسْتَÙ‚ْدِÙ…ُÙˆْÙ†َ Artinya “Dan tiap-tiap umat memiliki. Maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat pula memajukannya”. QS. Surat Al- A’raf 7/34 Semua yang kamu lakukan selanjutnya harus dipasrahkan kepada Allah swt, karena Allah swt adalah zat yang mengatur dan menentukan segala sesuatunya. Sebagaimana firman Allah swt berikut Ùˆَعَلىَ اللهِ فـَتَÙˆَÙƒَّÙ„ُÙˆْا اِÙ†ْ ÙƒُÙ†ْتُÙ…ْ Ù…ُؤْÙ…ِÙ†ِÙŠْÙ†َ Artinya “Dan hanya kepada Allah hendaknya kamu bertawakkal, jika kamu benar-benar orang yang beriman”. QS. Al- Maidah 5/23. C. Fungsi Iman Kepada Qadha’ dan Qadar Allah SWT mewajibkan umat manusia untuk beriman kepada qada dan qadar takdir, yang tentu mengandung banyak fungsi hikmah atau manfaat, yaitu antara lain a. Memperkuat keyakinan bahwa Allah SWT, pencipta alam semesta adalah tuhan Yang Maha Esa , maha kuasa, maha adil dan maha bijaksana. Keyakinan tersebut dapat mendorong umat manusia umat islam untuk melakukan usaha-usaha yang bijaksana, agar menjadi umat bangsa yang merdeka dan berdaulat. Kemudian kemerdekaan dan kedaulatan yang di perolehnya itu akan di manfaatkannya secara adil, demi terwujudnya kemakmuran kesejahteraan bersama di dunia dan di akherat. b. Menumbuhkan kesadaran bahwa alam semesta dan segala isinya berjalan sesuai dengan ketentuan – ketentuan Allah SWT sunatullah atau hukum alam. Kesadaran yang demikian dapat mendorong umat manusia umat islam untuk menjadi ilmuan-ilmuan yang canggih di bidangnya masing-masing, kemudian mengadakan usaha-usaha penelitian terhadap setiap mahluk Allah seperti manusia, hewan, tumbuhan, air, udara, barang tambang, dan gas. Sedangkan hasil – hasil penelitiannya di manfaatkan untuk meningkatkan kesejahteraan manusia kearah yang lebih tinggi. lihat dan pelajari Almujadalah, 58 11 c. Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Iman kepada takdir dapat menumbuhkan kesadaran bahwa segala yang ada dan terjadi di alam semesta ini seperti daratan, lautan, angkasa raya, tanah yang subur, tanah yang tandus, dan berbagai bencana alam seperti gempa bumi, gunung meletus, serta banjir semata-mata karena kehendak, kekuasaan dan keadilan Allah SWT. Selain itu, kemahakuasaan dan keadilan Allah SWT akan di tampakkan kepada umat manusia, takkala umat manusia sudah meninggal dunia dan hidup di alam kubur dan alam akhirat. Manusia yang ketika di dunianya bertakwa, tentu akan memperoleh nikmat kubur dan akan di masukan kesurga, sedangkan manusia yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah dan banyak berbuat dosa, tentu akan memperoleh siksa kubur dan di campakan kedalam neraka jahanam. lihat dan pelajari Ali Imran, 3 131 – 133. d. Menumbuhkan sikap prilaku dan terpuji, serta menghilangkan sikap serta prilaku tercela. Orang yang betul-betul beriman kepada takdir umat islam yang bertakwa tentu akan memiliki sikap dan prilaku terpuji seperti sabar, tawakal, qanaah, dan optimis dalm hidup. Juga akan mampu memelihara diri dari sikap dan prilaku tercela, seperti sombong, iri hati, dengki, buruk sangka, dan pesimis dalam hidup. Mengapa demikian? Coba kamu renungkan jawabannya! lihat dan pelajari Al-Hadid, 57 21-24 e. Mendorong umat manusia umat islam untuk berusaha agar kualitas hidupnya meningkat, sehingga hari ini lebih baik dari hari kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. Umat manusia umat islam jika betul-betul beriman kepada takdir, tentu dalam hidupnya di dunia yang sebenar ini tidak akan berpangku tangan. Mereka akan berusaha dan bekerja dengan sungguh-sungguh di bidangnya masing-masing, sesuai dengan kemampuannya yang telah di usahakan secara maksimal, sehingga menjadi manusia yang paling bermanfaat. Rasulullah SAW bersabda yang artinya “sebaik-baiknya manusia ialah yang lebih bermanfaat kepada manusia”. At-Tabrani.[4] D. Ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadar Seorang muslim yang percaya akan adanya ketentuan Allah swt pastinya memiliki tingkat ketaatan yang tinggi. Karena ketentuan Allah swt menyangkut hidup di dunia dan di akherat. Adapun ciri-ciri orang yang beriman kepada qada dan qadarnya Allah swt adalah a. Mentaati perintah Allah swt dan menjauhi serta meninggalkan segala larangan Allah swt b. Berusaha dan bekerja secara maksimal c. Tawakkal kepada Allah swt secara menyeluruh dan berdoa d. Mengisi kehidupan di dunia dengan hal-hal positif untuk mencapai kebahagiaan hidup di akherat e. memperhatikan dan merenungkan kekuasaan dan kebesaran Allah swt f. bersabar dalam menghadapi cobaan E. Hikmah Beriman kepada Qada dan qadar Dengan beriman kepada qadha dan qadar, banyak hikmah yang amat berharga bagi kita dalam menjalani kehidupan dunia dan mempersiapkan diri untuk kehidupan akhirat. Hikmah tersebut antara lain a. Melatih diri untuk banyak bersyukur dan bersabar Orang yang beriman kepada qadha dan qadar, apabila mendapat keberuntungan, maka ia akan bersyukur, karena keberuntungan itu merupakan nikmat Allah yang harus disyukuri. Sebaliknya apabila terkena musibah maka ia akan sabar, karena hal tersebut merupakan ujian Artinya”dan apa saja nikmat yang ada pada kamu, maka dari Allah datangnya, dan bila ditimpa oleh kemudratan, maka hanya kepada-Nya lah kamu meminta pertolongan. ” QS. An-Nahl ayat 53. b. Menjauhkan diri dari sifat sombong dan putus asa Orang yang tidak beriman kepada qadha dan qadar, apabila memperoleh keberhasilan, ia menganggap keberhasilan itu adalah semata-mata karena hasil usahanya sendiri. Ia pun merasa dirinya hebat. Apabila ia mengalami kegagalan, ia mudah berkeluh kesah dan berputus asa , karena ia menyadari bahwa kegagalan itu sebenarnya adalah ketentuan Allah. Artinya Hai anak-anakku, pergilah kamu, maka carilah berita tentang Yusuf dan saudaranya dan jangan kamu berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat Allah, melainkan kaum yang kafir. ayat 87 Sabda Rasulullah yang artinya” Tidak akan masuk sorga orang yang didalam hatinya ada sebiji sawi dari sifat kesombongan.” HR. Muslim c. Memupuk sifat optimis dan giat bekerja Manusia tidak mengetahui takdir apa yang terjadi pada dirinya. Semua orang tentu menginginkan bernasib baik dan beruntung. Keberuntungan itu tidak datang begitu saja, tetapi harus diusahakan. Oleh sebab itu, orang yang beriman kepada qadha dan qadar senantiasa optimis dan giat bekerja untuk meraih kebahagiaan dan keberhasilan itu. Artinya Dan carilah pada apa yang telah dianugerahkan Allah kepadamu kebahagiaan negeri akhirat, dan janganlah kamu melupakan bahagianmu dari kenikmatan duniawi dan berbuat baiklah kepada orang lain sebagaimana Allah telah berbuat baik, kepadamu, dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berbuat kerusakan. QS Al- Qashas ayat 77 d. Menenangkan jiwa Orang yang beriman kepada qadha dan qadar senangtiasa mengalami ketenangan jiwa dalam hidupnya, sebab ia selalu merasa senang dengan apa yang ditentukan Allah kepadanya. Jika beruntung atau berhasil, ia bersyukur. Jika terkena musibah atau gagal, ia bersabar dan berusaha lagi. BAB III PENUTUP A. Kesimpulan Beriman kepada qada’ dan qadar akan melahirkan sikap optimis,tidak mudah putus asa, sebab yang menimpanya ia yakini sebagai ketentuan yang telah Allah takdirkan kepadanya dan Allah akan memberikan yang terbaik kepada seorang muslim,sesuai dengan sifatnya yang Maha Pengasih dan Maha karena itu,jika kita tertimpa musibah maka ia akan bersabar,sebab buruk menurut kita belum tentu buruk menurut Allah,sebaliknya baik menurut kita belum tentu baik menurut dalam kaitan dengan takdir ini seyogyanya lahir sikap sabar dan tawakal yang dibuktikan dengan terus menerus berusaha sesuai dengan kemampuan untuk mencari takdir yang terbaik dari Allah. B. Saran Keimanan seseorang akan berpengaruh terhadap perilakunya karena itu,penulis menyarankan agar kita senantiasa meningkatkan iman dan takwa kita kepada Allah SWT agar hidup kita senantiasa berhasil menurut pandangan Allah keyakinan kita terhadap takdir Allah senantiasa ditingkatkan demi meningkatkan amal ibadah Kita harus senantiasa bersabar,berikhtiar dan bertawakal dalam menghadapi takdir Allah Daftar Pustaka Ahyadi. 2009. Bahan Kuliah PAI. Sumedang PG PAUD STKIP UNSAP. Muhammad Nur. 1987. Muhtarul Hadis. Surabaya Pt. Bina Ilmu. Miftah Faridl. 1995. Pokok-pokok Ajaran Islam. Bandung Penerbit Pustaka. Syed Mahmudunnasir. 1994. Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung Rosdakarya. Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung Tiga Mutiara. [1] Ahyadi. 2009. Bahan Kuliah PAI. Sumedang PG PAUD STKIP UNSAP [2] Toto Suryana, Dkk. 1996. Pendidikan Agama Islam. Bandung Tiga Mutiara [3] Muhammad Nur. 1987. Muhtarul Hadis. Surabaya Pt. Bina Ilmu. [4] Syed Mahmudunnasir. 1994. Islam, Konsepsi dan Sejarahnya. Bandung Rosdakarya. LatihanSoal Pilihan Ganda Tentang Beriman Kepada Qada dan Qadar Lengkap Jawaban. Pernyataan yang tidak termasuk fungsi iman kepada qada dan qadar adalah. a. Mendorong untuk berusaha. b. Menumbuhkan kesadaran Sesuai dengan hadis riwayat Bukhari, iman adalah engkau percaya kepada Allah, malaikat -Nya, kitab-Nya, rasul-Nya, hari akhir Makalah Beriman Kepada Qada Dan Qadar0% found this document useful 0 votes75 views17 pagesOriginal Titlemakalah_beriman_kepada_qada_dan_qadarCopyright© © All Rights ReservedShare this documentDid you find this document useful?0% found this document useful 0 votes75 views17 pagesMakalah Beriman Kepada Qada Dan QadarOriginal Titlemakalah_beriman_kepada_qada_dan_qadarJump to Page You are on page 1of 17 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 15 are not shown in this preview. Reward Your CuriosityEverything you want to Anywhere. Any Commitment. Cancel anytime. 21 Iman Kepada Qadha' Dan Qadar Keimanan seorang mukmin yang benar harus mencakup enam rukun. Yang terakhir adalah beriman terhadap takdir Allah, baik takdir yang baik maupun takdir yang buruk. Salah memahami keimanan terhadap takdir dapat berakibat fatal, menyebabkan batalnya keimanan seseorang. Rw9oZ.
  • 24xcd5sk1l.pages.dev/958
  • 24xcd5sk1l.pages.dev/982
  • 24xcd5sk1l.pages.dev/59
  • 24xcd5sk1l.pages.dev/368
  • 24xcd5sk1l.pages.dev/46
  • 24xcd5sk1l.pages.dev/938
  • 24xcd5sk1l.pages.dev/263
  • 24xcd5sk1l.pages.dev/124
  • makalah iman kepada qada dan qadar lengkap